Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Tolak Wacana Pembangunan LRT, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 19/12/2014, 11:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Selamat Nurdin menolak wacana pembangunan light rail transit (LRT) oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hal itu disebabkan pembangunan LRT tidak ada di dalam konsep pola penataan transportasi makro Ibu Kota.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun mengaku santai atas penolakan DPRD itu.
"Enggak apa-apa, nanti bisa kami tawarkan rencana pembangunan LRT ke swasta atau properti," kata Basuki, di Balaikota, Jumat (19/12/2014).

Ia menegaskan, pembangunan LRT tetap akan dilaksanakan. Sebab, lanjut dia, DKI memerlukan banyak moda transportasi massal untuk mengurai kemacetan.

Proyek LRT ini, kata Basuki, memang belum ada kajian teknis atau detail engineering design (DED). Namun, koridor perjalanan LRT sudah ada sehingga, lanjut dia, hanya tinggal mendorong pihak swasta untuk menjadi investor serta melakukan DED dan membangun proyek tersebut.

"Logikanya, kalau swasta mau (membangun LRT), kenapa kita enggak mau menerima? Mungkin tahun depan sudah mulai dibangun (LRT)," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Di sisi lain, selain tidak sepakat, Selamat Nurdin juga mempertanyakan pihak swasta yang berencana ingin menjadi kontraktor proyek tersebut.

Menurut Selamat, publik harus mengetahui kualitas pihak swasta yang membangun LRT. Jika tidak, nantinya LRT bakal memiliki nasib sama seperti PT Jakarta Monorail yang gagal membangun monorel.

Sebagai informasi, Pemprov DKI ingin membangun LRT pada tahun depan. Ada tujuh jalur LRT yang diusulkan Pemprov DKI ke DPRD DKI.

Jalur-jalur tersebut disebut merupakan jalur yang padat penumpang dan bisa memindahkan warga yang tinggal di sekitarnya beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Anggaran yang dibutuhkan untuk tiap satu rute adalah sekitar Rp 7,5 triliun.

Ketujuh rute tersebut adalah:
1. Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km) 
2. Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km) 
3. Joglo-Tanah Abang (11 km) 
4. Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km) 
5. Pesing-Kelapa Gading (20,7 km) 
6. Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km) 
7. Cempaka Putih-Ancol (10 km)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com