Jam telah menunjuk pukul 10.30. Sedianya, Wakil Gubernur yang baru dilantik pada Rabu (17/12) itu berkunjung ke Gedung Dewan pukul 10.00. Namun, kesibukan pada hari pertama ngantor menunda rencana itu.
Setelah berkunjung ke beberapa ruang kerja di Kompleks Balai Kota dan menemui tamunya, anggota Dewan Perwakilan Daerah, AM Fatwa, Djarot bergegas ke Gedung Dewan.
Djarot sebenarnya diagendakan bertemu di ruang pimpinan di lantai 10. Namun, begitu masuk ke Gedung DPRD DKI, Djarot ternyata mampir ke kantor Fraksi Gerindra di lantai 2. Beberapa anggota Dewan yang telah menunggu di lantai 10 tak menduganya.
”Assalamualaikum... apa kabar, Pak?” sapa Djarot ke beberapa anggota Dewan.
Dia menyusuri ruang demi ruang dan menyalami anggota Dewan atau staf yang dia temui dalam perjalanan. Sekretaris DPRD DKI Mangara Pardede memandu Djarot sebelum datang Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.
Rupanya, Djarot menyisir lantai demi lantai. Di lantai 4, misalnya, dia masuk ke kantor Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Fraksi Golkar. Di Fraksi PPP, Djarot ditemui Matnoor Tindoan di ruang kerjanya sebelum ke ruang kerja anggota Fraksi PPP lain. Adapun di Fraksi Golkar, Djarot ditemui ketua fraksi, Zainuddin.
Perjalanan berlanjut ke lantai 5, kantor Fraksi Nasdem dan Fraksi Hanura. Namun, anggota Fraksi Nasdem dikabarkan sedang rapat internal. Djarot lalu ke Fraksi Hanura dan ditemui oleh Wakil Ketua Fraksi Hanura Syarifuddin.
Mantan Wali Kota Blitar itu lalu naik ke kantor Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di lantai 6. Namun, Djarot tak masuk ke kantor kedua fraksi itu karena tak ada satu pun anggota fraksi yang ada di sana. Beberapa pimpinan fraksi telah menunggu di lantai 10.
Positif
Di lantai 7, Djarot berkunjung ke kantor Fraksi Demokrat-PAN. Ia diterima oleh Ketua fraksi itu, Lucky P Sastrawiria. Djarot yang telah diikuti belasan wartawan lalu ke tujuan akhir di lantai 10 untuk menemui pimpinan DPRD DKI. Dua Wakil Ketua DPRD DKI, yakni Triwisaksana dan Ferrial Sofyan, juga berada di sana. Dua wakil ketua lain, yakni Abraham Lunggana dan Muhammad Taufik, tak terlihat.
Sejumlah anggota Dewan mengaku terkejut dengan kunjungan Djarot. Mereka tak menduga bakal kedatangan pendamping Gubernur Basuki Tjahaja Purnama itu. Namun, mereka menanggapinya secara positif.
”Dia komunikatif. Mau mendengar. Saya mengapresiasi inisiatifnya berkunjung ke sini,” kata Triwisaksana yang berasal dari Fraksi PKS. Menurut Sani, panggilan Triwisaksana, karakter Djarot kontras dengan Basuki.
Wakil Ketua Fraksi Hanura Syarifuddin menilai usaha Djarot datang ke DPRD positif untuk mengeratkan hubungan Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI. ”Beliau mau berkunjung saja sudah sangat baik. (Situasi) ini jarang terjadi sebelumnya,” ujarnya.
Dua pekan sebelum dilantik, Jumat (5/12/2014), Djarot telah merintis upaya komunikas. Cara serupa dia pakai. Dia temui anggota Dewan dan berdialog.
”Menurut saya, problem utama (eksekutif-legislatif) itu pada komunikasi. Jika terjalin dengan baik, program akan jalan,” kata Djarot. Djarot sepertinya sedang berikhtiar memecah kebekuan eksekutif-legislatif. Kini, kedua lembaga itu harus menyelesaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2015 sebagai tanggung jawab publik. (Mukhamad Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.