Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melewati Malam Natal Tanpa Ade Sara...

Kompas.com - 24/12/2014, 15:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak disangka, satu tahun lalu menjadi Natal terakhir yang bisa dilalui Suroto dan Elisabeth bersama putri mereka, Ade Sara Angelina Suroto. Sekitar dua bulan setelah Natal, Suroto dan Elisabeth harus kehilangan putri semata wayangnya.

Mereka kehilangan putri cantik yang sedang beranjak dewasa. Nyawa Ade Sara direnggut oleh sejoli Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani, melalui penyiksaan yang berlangsung semalaman dengan atas nama cemburu.

Disetrum, dipukul, dicekik, ditelanjangi, disumpal mulutnya dengan tisu, sampai akhirnya tubuh mungil Ade Sara tidak berdaya dan meninggal dunia. Jasadnya dibuang di pinggir jalan tol. [Baca: Jaksa Kasus Pembunuhan Ade Sara Banding, Pengacara Assyifa Ikut Ajukan Banding]

"Setahun yang lalu sebelum kami berangkat ke gereja sekitar pukul 18.00 WIB, Sara tanya ke saya 'makan apa nih malam ini?" kata Suroto mengenang Natal terakhir ketika Sara masih ada, Rabu (24/12/2014).

Demi menyenangkan putrinya, Suroto pun membelikan makan malam untuk Sara sepulang dari gereja. Menunya sederhana, hanya nasi dengan lauk pauk ayam goreng dan sambal. Meski sederhana, tetapi Suroto tidak pernah lupa, malam itu menjadi malam yang penuh suka cita.

Suroto pun terhubung dengan momen natal terakhir bersama Sara, setahun lalu. Masih lekat dalam ingatannya, Sara mengenakan rok panjang berwarna cokelat ke gereja. Sang istri, sibuk mengurusi paduan suara gereja.

Sedangkan Suroto, berada di ruang multimedia gereja untuk membantu aktivitas di sana. Walau tidak duduk bersama-sama, kata Suroto, setidaknya mereka berada di tempat yang sama. Merayakan Natal bersama.

Hingga waktu pulang dan menghabiskan waktu dengan makan malam nasi serta ayam. "Kalau teringat hal itu rasanya kok hidup ini cepat sekali perubahannya," ujar Suroto.

Seakan naik mesin waktu, Suroto tertarik ke masa kini. Masa yang jauh dari kenangan akan Ade Sara. Dia pun membayangkan akan seperti apa malam Natal yang akan dia hadapi malam ini. Setelah kebaktian, Suroto dan Elisabeth akan pulang ke rumah.

Setelah itu, sudah. Hanya sepi yang menemani mereka berdua tanpa rengekan manja putri untuk makan malam di luar. Dalam diam, Suroto mendoakan putri semata wayangnya, Ade Sara, agar bahagia di alam sana.

Juga berdoa, semoga dia dan istrinya, tidak menangis dan larut dalam kesedihan di malam Natal ini. "Sukacita cepat sekali untuk berubah menjadi duka cita. Malam natal tahun ini adalah natal paling berat," ujar Suroto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com