Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Warga: Kebersamaan pada Malam Tahun Baru

Kompas.com - 31/12/2014, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Entah di rumah ataupun di pusat keramaian, malam pergantian tahun akan lebih hangat jika dinikmati bersama dengan orang-orang dekat. Jakarta Night Festival yang telah diadakan selama dua tahun berturut-turut akan diselenggarakan kembali untuk mendekatkan warga Ibu Kota pada malam tahun baru.

Berdasarkan hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas, 7 dari 10 responden akan merayakan datangnya tahun 2015 dengan berkumpul bersama keluarga dan sahabat di rumah. Acara keluarga yang menyenangkan dan akrab, seperti membakar ikan atau lainnya, umum dilakukan. Kegiatan lain yang bisa dipilih adalah membakar kembang api serta menyaksikan aneka program unggulan yang sudah disiapkan stasiun-stasiun televisi untuk menyambut pergantian tahun.

Krisna (52) menuturkan, lebih senang merayakan Tahun Baru di rumah dengan berkumpul bersama keluarga. ”Tahun Baru saat untuk bertemu keluarga karena sehari-hari susah untuk ketemu,” kata Krisna yang sudah mempunyai kebiasaan berkumpul pada malam Tahun Baru sejak kecil. Selain momen untuk bertemu semua anggota keluarga, juga ada tradisi membuat api unggun di keluarga Krisna sebagai simbol untuk membuang sesuatu yang buruk selama setahun.

Namun, bukan berarti semua warga metropolitan berdiam di rumah saat pengujung tahun. Tak sedikit warga yang menyempatkan menikmati malam Tahun Baru di luar rumah. Banyak tempat di Ibu Kota yang bisa dikunjungi, hanya saja tempat yang dipilih oleh kaum muda sedikit berbeda dengan golongan yang lebih berumur.

Setelah rumah, restoran dan kafe menjadi pilihan kelompok responden yang berusia 17-44 tahun. Supriyanto (38) biasa bertemu dengan teman-teman akrabnya di kafe saat malam Tahun Baru.

”Buat seru-seruan aja. Merayakan di rumah, acaranya bakar-bakaran saja, kurang seru”, kata pria yang tinggal di selatan Jakarta tersebut. Menurut Supri, merayakan Tahun Baru bersama teman tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk berbagi apa yang telah dilakukan selama setahun dan rencana ke depan.

Tempat selanjutnya yang juga menjadi tempat favorit kaum muda adalah tempat wisata, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan kawasan Puncak. Pilihan lainnya, sejenak menyempatkan diri berdoa di tempat ibadah. Ada juga responden yang berencana mengunjungi pusat keramaian di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman–Jalan MH Thamrin.

Bagi golongan responden yang lebih berumur, berdoa di tempat ibadah menjadi kegiatan yang paling favorit setelah bercengkerama dengan keluarga besar di rumah. Lokasi lain yang diminati oleh kelompok responden berusia 44 tahun atau lebih adalah tempat hiburan yang bisa dinikmati oleh semua anggota keluarga, seperti Ancol, TMII, dan Puncak. Sekelompok kecil responden mengagendakan untuk mengunjungi pesta rakyat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman–Jalan MH Thamrin.

Jakarta Night Festival

Seperti tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menyelenggarakan pesta rakyat pada 31 Desember 2014. Selain untuk menyambut Tahun Baru, kegiatan ini bertujuan menyatukan berbagai kelompok masyarakat dari yang muda sampai tua, dari yang kaya sampai miskin. Pesta bernama Jakarta Night Festival (JNF) ini diselenggarakan di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin. Saat JNF berlangsung, kendaraan bermotor dilarang melintas di dua ruas jalan itu.

Acara JNF pada 2012 dan 2013 dinilai sukses menjadi pesta Tahun Baru yang bisa dinikmati siapa pun dan gratis. Apresiasi positif pun muncul dari masyarakat Ibu Kota. Sebanyak 62 persen responden menilai, perayaan JNF semakin baik dari tahun ke tahun.

Agar pengunjung JNF lebih nyaman, penanganan masalah kebersihan perlu ditingkatkan. Setelah JNF pada akhir 2012, sampah yang dihasilkan mencapai 7.150 ton dari volume sampah sehari-hari yang hanya 6.615 ton (Kompas, 2 Januari 2013).

Perayaan berikutnya, disediakan truk sampah, gerobak motor, dan terdapat tambahan petugas kebersihan. Namun, tetap saja masalah sampah belum terpecahkan, bahkan bau pesing masih menyeruak di beberapa pojok jalan setelah pesta usai. Selain kebersihan, keamanan dan pengaturan parkir kendaraan perlu dibenahi. (M PUTERI ROSALINA/LITBANG KOMPAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com