"Seperti kalau ada pohon tumbang atau untuk cat ulang trotoar," ujar Ari, salah satu pegawai harian lepas di Kelurahan Gondangdia, Sabtu (3/1/2015).
Regu comot itu menggunakan kendaraan jenis sepeda motor dengan bak terbuka di belakangnya. Sekilas, tugas dari regu comot ini terkesan biasa saja. Hanya mengangkut pohon tumbang dan juga mengecat ulang trotoar di jalan.
Namun, kata Ari, tugas tersebut termasuk penting. Aktivitas warga tidak boleh terganggu dengan adanya pohon tumbang semacam itu. [Baca: Warga Lenteng Agung: Harapan Kita, Bu Susan Bisa Naik Pangkat]
Ari bercerita, terakhir kali, motor milik regu comot itu beroperasi beberapa hari yang lalu. Ketika itu, sedang terjadi hujan lebat dan ada pohon yang tumbang akibat hujan itu. Tim regu comot pun langsung meluncur ke lokasi dan mengangkut pohon yang tumbang.
"Pokoknya kalau bisa, pohon itu tumbang, kita harus sudah angkut duluan sebelum warga tahu ada pohon yang tumbang," ujar Ari.
Regu comot sendiri, sebenarnya program yang ada di semua kelurahan di Jakarta Pusat. Regu comot ini ada di Kelurahan Menteng, Gondangdia, Cikini, Kebon sirih dan Pegangsaan.
Ari mengatakan, tim regu comot yang biasa dioperasikan oleh PHL itu biasanya mendapat informasi seperti pohon tumbang dari Satpol PP yang berpatroli. Atau, dari laporan para PHL sendiri.
Terkadang, juga ada warga yang memberi informasi langsung mengenai pekerjaan yang bisa dikerjakan regu comot. "Jadinya efektif, ada gangguan seperti itu ga akan kita biarkan lama-lama," ujar Ari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.