Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2015, 11:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada tim regu comot di Kantor Lurah Gondangdia, kantor baru bagi Susan Jasmine Zulkifli yang semula menjabat sebagai Lurah Lenteng Agung. Regu comot ini bertugas untuk menyelesaikan persoalan kecil namun penting di kawasan Kelurahan Gondangdia.

"Seperti kalau ada pohon tumbang atau untuk cat ulang trotoar," ujar Ari, salah satu pegawai harian lepas di Kelurahan Gondangdia, Sabtu (3/1/2015).

Regu comot itu menggunakan kendaraan jenis sepeda motor dengan bak terbuka di belakangnya. Sekilas, tugas dari regu comot ini terkesan biasa saja. Hanya mengangkut pohon tumbang dan juga mengecat ulang trotoar di jalan.

Namun, kata Ari, tugas tersebut termasuk penting. Aktivitas warga tidak boleh terganggu dengan adanya pohon tumbang semacam itu. [Baca: Warga Lenteng Agung: Harapan Kita, Bu Susan Bisa Naik Pangkat]

Ari bercerita, terakhir kali, motor milik regu comot itu beroperasi beberapa hari yang lalu. Ketika itu, sedang terjadi hujan lebat dan ada pohon yang tumbang akibat hujan itu. Tim regu comot pun langsung meluncur ke lokasi dan mengangkut pohon yang tumbang.

"Pokoknya kalau bisa, pohon itu tumbang, kita harus sudah angkut duluan sebelum warga tahu ada pohon yang tumbang," ujar Ari.

Regu comot sendiri, sebenarnya program yang ada di semua kelurahan di Jakarta Pusat. Regu comot ini ada di Kelurahan Menteng, Gondangdia, Cikini, Kebon sirih dan Pegangsaan.

Ari mengatakan, tim regu comot yang biasa dioperasikan oleh PHL itu biasanya mendapat informasi seperti pohon tumbang dari Satpol PP yang berpatroli. Atau, dari laporan para PHL sendiri.

Terkadang, juga ada warga yang memberi informasi langsung mengenai pekerjaan yang bisa dikerjakan regu comot. "Jadinya efektif, ada gangguan seperti itu ga akan kita biarkan lama-lama," ujar Ari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

3 Hal yang Meringankan Vonis 3 Oknum Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur

3 Hal yang Meringankan Vonis 3 Oknum Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 2 Pasien Covid-19 di DKI Meninggal | Duka Nestapa Ibu 4 Anak yang Dibunuh di Jagakarsa | Bayi yang Diduga Korban Malapraktik Meninggal

[POPULER JABODETABEK] 2 Pasien Covid-19 di DKI Meninggal | Duka Nestapa Ibu 4 Anak yang Dibunuh di Jagakarsa | Bayi yang Diduga Korban Malapraktik Meninggal

Megapolitan
Eks Napi Narkoba Asal China Ditangkap di Penjaringan karena Palsukan Identitas

Eks Napi Narkoba Asal China Ditangkap di Penjaringan karena Palsukan Identitas

Megapolitan
Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya Bermula dari 'Nina Bobokkan' Si Bungsu

Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya Bermula dari "Nina Bobokkan" Si Bungsu

Megapolitan
Divonis Penjara Seumur Hidup, 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Diberi 3 Hak Tanggapi Putusan

Divonis Penjara Seumur Hidup, 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Diberi 3 Hak Tanggapi Putusan

Megapolitan
Polisi: Pelaku Begal di Flyover Kranji Terancam 9 Tahun Penjara

Polisi: Pelaku Begal di Flyover Kranji Terancam 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sempat Tusuk Perutnya Pakai Pisau

Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sempat Tusuk Perutnya Pakai Pisau

Megapolitan
Motornya Mogok, Pemuda Dibegal Saat Tunggu Jemputan di Flyover Kranji

Motornya Mogok, Pemuda Dibegal Saat Tunggu Jemputan di Flyover Kranji

Megapolitan
3 Oknum TNI Pembunuh Imam Maskur Usai Vonis: Siap Seumur Hidup, Siap Dipecat!

3 Oknum TNI Pembunuh Imam Maskur Usai Vonis: Siap Seumur Hidup, Siap Dipecat!

Megapolitan
Pemkab Bekasi Bentuk Tim Pengawas untuk Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Pemkab Bekasi Bentuk Tim Pengawas untuk Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Megapolitan
Dua dari Tiga Begal di 'Flyover' Kranji Ditangkap, Sempat Kabur Naik Angkot

Dua dari Tiga Begal di "Flyover" Kranji Ditangkap, Sempat Kabur Naik Angkot

Megapolitan
Kontrakan Terbakar akibat Ledakan Tabung Gas Bocor, 3 Warga di Ciledug Terluka Bakar

Kontrakan Terbakar akibat Ledakan Tabung Gas Bocor, 3 Warga di Ciledug Terluka Bakar

Megapolitan
Mayat Perempuan Ditemukan di Apartemen Bogor, Ada Luka di Punggung dan Leher

Mayat Perempuan Ditemukan di Apartemen Bogor, Ada Luka di Punggung dan Leher

Megapolitan
Korban Sebut Ciri Pelaku yang Remas Payudara di Tangsel: Tubuhnya Gempal dan Berkumis

Korban Sebut Ciri Pelaku yang Remas Payudara di Tangsel: Tubuhnya Gempal dan Berkumis

Megapolitan
Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com