Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Lagi Pemandu dan Polisi Wisata di City Tour

Kompas.com - 07/01/2015, 10:23 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah tidak ada lagi pemandu wisata (tour guide) dan polisi wisata yang biasa bertugas di bus tingkat wisata City Tour. Kini, penumpang City Tour akan diajak berkeliling Jakarta tanpa pemandu.

"Tour guide dan polisi wisata sudah tidak ada lagi di sini," ujar petugas on board City Tour, Bagus, di Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Bagus mengatakan, pemandu dan polisi wisata di City Tour sudah tidak bertugas lagi sekitar dua hari yang lalu. Bagus mengatakan, beberapa dari para pemandu wisata itu kini menjadi pemandu wisata juga di lokasi lain.

Sekarang di dalam bus City Tour, hanya ada pramudi (pengemudi wanita) dan seorang petugas on board (kondektur). Padahal, dulu bus tingkat City Tour dilengkapi dengan seorang pramudi, kondektur, polisi wisata, dan pemandu wisata.

Polisi wisata bertugas untuk menjaga suasana di dalam bus agar tetap kondusif. Sementara, pemandu wisata bertugas sebagai komunikator yang berinteraksi langsung dengan para penumpang. Setiap melewati sebuah obyek wisata, pemandu akan menginformasikan hal-hal menarik atau yang berkaitan dengan sejarah dari obyek tersebut.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memang berniat menghilangkan peran polisi wisata dan pemandu wisata (tour guide) yang bertugas di dalam bus tingkat wisata. Sebab, keberadaan dua petugas itu dinilai hanya menghabiskan anggaran.

Baru-baru ini juga beredar kabar bahwa lima unit bus City Tour Jakarta akan berhenti operasional. Warga pun mengungkapkan kekecewaan serta kekhawatiran mereka dengan me-mention @CityTourJakarta serta hashtag #SaveMpokSiti. Mpok Siti merupakan panggilan akrab bus tingkat yang didominasi warna kuning dan violet itu.

Menanggapi berbagai kekhawatiran itu, Basuki mengatakan, bus City Tour Jakarta tetap beroperasi. Namun, pengelolaannya berada di bawah kendali PT Transjakarta, bukan lagi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com