Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Arjuna, Soeharto, dan Turki

Kompas.com - 11/01/2015, 20:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kalau Anda melintas di persimpangan yang memisahkan Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka, Anda akan melihat sebuah patung kereta kuda dengan air mancur di tengah jalan. Patung itu adalah Patung Arjuna Wijaya atau Patung Asta Brata.

Tahukah Anda kisah pembuatan patung itu? Perancang Patung Arjuna Wijaya, Nyoman Nuarta, menceritakan, patung dibangun sekitar tahun 1987, usai lawatan kenegaraan Presiden Indonesia ketika itu, Soeharto dari Turki.

Menurut Nyoman, di Turki, Soeharto mendapati banyak monumen yang menjelaskan tentang cerita-cerita masa lalu dari negara tersebut di jalan-jalan protokolnya. Soeharto baru menyadari hal yang sama belum ia jumpai di ruas jalan-jalan protokol di ibu kota negara, Jakarta.

"Pak Harto waktu itu bilang jalan-jalan protokol kita belum punya monumen yang ada cerita filsafatnya. Dia kemudian nyuruh cari dong cerita yang memuat fillsafat Indonesia. Akhirnya kita bikinlah dari kisah Perang Baratayuda," kata Nyoman saat prosesi pembukaan kembali Patung Arjuna Wijaya pasca-renovasi, Minggu (11/1/2015) sore. (Baca: Air Patung Arjuna Wijaya Kembali Mancur). 

Menurut Nyoman, proses pembuatan Patung Arjuna Wijaya dikerjakan oleh sekitar 40 orang seniman. Pengerjaannya dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Patung terbuat dari tembaga.

"Biaya pembuatannya habis sekitar Rp 290-an Juta, hampir Rp 300 Juta. Itu harga tahun 1987," ucap pria kelahiran Bali itu.

Patung Arjuna Wijaya menggambarkan dua tokoh dari kubu Pandawa, Arjuna dan Batara Kresna sedang menaiki kereta kencana yang ditarik delapan ekor kuda. Keduanya digambarkan sedang berada dalam situasi pertempuran melawan Adipati Karna yang berasal dari kubu Kurawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com