"Tapi saya bangga pada pemuda yang sudah begitu reaktifnya melaporkan ke jalur hukum. Semangat daerahnya bangkit kembali," ujar Rahmat Effendi di kediamannya di Pekayon, Senin (12/1/2015).
Rahmat merasakan, bullying (perundungan) yang terjadi untuk kali kedua pada Bekasi saat ini berbeda dengan sebelumnya. Dulu, perundungan terhadap Bekasi dilakukan di media sosial saja.
Rahmat pun merasa seolah harus berjuang seorang diri untuk menghadapi perundungan tersebut. Caranya, dengan memberi pandangan soal Bekasi di stasiun televisi. Akan tetapi, saat ini dia tidak perlu lagi melakukan hal itu. Warga Bekasi sudah ikut membela Bekasi.
Sementara itu, Rahmat Effendi juga menolak terlalu reaktif terhadap persoalan ini. Alasannya, daerah Bekasi yang ditulis Indosat belum diketahui termasuk daerah kota atau kabupaten.
"Kalau yang disinggung bagian Kota Bekasi baru saya maju. Kalau saya sama kaya kemarin takutnya seolah saya pencitraan," ujar Rahmat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.