"Dengan tidak pernah bertambahnya jumlah air baku, satu-satunya cara yang harus dilakukan demi melayani pelanggan yang telah meningkat menjadi 405.000 dari 202.000 adalah dengan menurunkan tingkat kebocoran air atau non-revenue water (NRW) itu," ujar Wakil Presiden Direktur PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Herawati Prasetyo, di Jakarta, Kamis (8/1/2015) lalu.
Herawati mengatakan, saat ini pihaknya tengah menerapkan strategi pengendalian kebocoran secara aktif yang berarti mencari dan memperbaiki kebocoran, bukan hanya sekadar menunggu laporan. Tim operasional penanganan kebocoran dan tim deteksi kebocoran bekerja 24 jam (shift) melakukan perbaikan dengan metode survei dan penerapan peralatan khusus berteknologi tinggi.
"Kami juga secara aktif melakukan kerja sama antar-institusi dengan Polda Metro Jaya dan PAM Jaya melakukan operasi penindakan terhadap oknum pelaku pencurian dan penyalahgunaan air," katanya.
Dia menambahkan, selama 2014 lalu, ditemukan 1.572 kasus penyalahgunaan air (illegal use) dan 965 kasus sambungan ilegal (illegal connection). Jumlah air yang diselamatkan mencapai 3.716.304 m3.
Adapun kasus pencurian terbesar yang berhasil dibongkar atas kerja sama Palyja dan Polda Metro Jaya adalah kasus penindakan di Pejagalan, Pluit, yang berkedok water treatment plant. Air yang bisa diselamatkan sebanyak 40 lps atau setara pemakaian 36.000 orang.
Selain itu, hasil kerja sama dengan PAM Jaya meliputi penindakan di daerah Kebon Tebu, Tembok Bolong, Waduk Pluit, dan lain sebagainya. Palyja secara serius dan kontinu melakukan penindakan terhadap pelaku sambungan dan penggunaan air Ilegal (illegal consumption dan illegal use) di wilayahnya untuk melindungi hak para pelanggan menikmati air bersih seutuhnya.
Untuk itu, lanjut Herawati, Palyja terus mengajak pelanggan dan pihak-pihak lain yang mengetahui adanya segala bentuk kebocoran dan pencurian air. Semua tindakan ilegal tersebut bisa dilaporkan ke call center 24 jam 2997 9999 atau e-mail palyja.care@palyja.co.id, ethics.committee@palyja.co.id, dan SMS ke 0816 725 952 dan 0818 725 952.
Baca juga: Kenapa Air di Jakarta Sering Tidak Mengalir?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.