Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Untung Pembatasan Sepeda Motor Batal Diperluas"

Kompas.com - 15/01/2015, 19:03 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah DKI Jakarta batal memperluas zona pembatasan sepeda motor hingga Jalan Sudirman. Pembatasan yang diberlakukan sejak 17 Desember 2014 itu tetap hanya berlaku di Jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan MH Thamrin.

Keputusan itu membuat membuat lega hati Indah Sari, karyawati perusahaan swasta di kawasan SCBD Sudirman. Ia merasa was-was dengan rencana perluasan tersebut. Sebab, jika sepeda motor juga dilarang melintasi Jalan Sudirman, ia bingung harus mencari jalan alternatif menuju kantornya. 

“Untungnya nggak jadi diperluas. Kalau jadi itu nyiksa banget,” ujar Indah,Jakarta, Kamis (15/1/2015). [Baca: Area Pelarangan Sepeda Motor Tak Jadi Diperluas]

Indah mengaku, pembatasan pengendara sepeda motor dari Jalan Medan Merdeka Barat hingga MH. Thamrin saja cukup membuatnya putar otak. Pasalnya, Indah yang memiliki kerja sampingan sebagai pedagang aksesoris itu sering bolak-balik ke Pasar Asemka, Kota Tua, Jakarta Barat.

Kelegaan juga dirasakan pengendara lain, Samsudin. Tukang ojek itu mengaku selama sepeda motor dilarang melintas di jalan protokol Ibu Kota dia sudah mengalami cukup kesulitan.

“Memang nyari jalan alternatif gampang. Banyak makan bensin,” kata pria asal Cirebon itu.

Masa uji coba pembatasan sepeda motor dari Jalan Merdeka Barat hingga Bundaran HI memang tak jadi diperluas tapi uji coba tersebut akan berakhir Sabtu (17/1/2015) mendatang.

Di hari berikutnya, Minggu (18/1/2015) pengendara sepeda motor yang melintas di ruas jalan tersebut akan dikenakan sanksi tilang dengan denda maksimum Rp 500.000.

Menanggapi kebijakan tersebut, Zajuli pengendara sepeda motor lainnya mengaku merasakan dilema. Di satu sisi, ia bersyukur dengan kabar batalnya perluasan pembatasan pengendara sepeda motor. Di sisi lain, ia cukup keberatan dengan sanksi denda yang dinilai sangat besar.

"Dendanya besar ya, tapi mau gimana lagi. Mau enggak mau harus mematuhi peraturan itu," ujar Zajuli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com