Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Akan Kelola Sampah Jadi Listrik

Kompas.com - 16/01/2015, 09:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam cara dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menambah pasokan listrik di Ibu Kota. Salah satunya adalah menyulap sampah menjadi bahan baku listrik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat melakukan kunjung kerja ke Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kamis (15/1/2015), Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Jakarta Utara itu sebuah kota yang memiliki posisi sangat strategis, karena pintu masuk dari darat, laut dan udara melewati kota tersebut, makanya tidak elok apabila orang yang masuk melihat wilayah utara yang kumuh," kata Djarot.

Menurut Djarot, agar wilayah di Jakarta Utara terlihat bersih maka harus dibenahi sistem pengolahan sampahnya yang selama ini menggunakan sistem sanitary land fill.

"Sistem tersebut sudah sangat ketinggalan dan tidak cocok untuk wilayah di DKI karena membutuhkan lahan dengan luas ratusan hektar. Beda halnya apabila sistem tersebut diterapkan di daerah pedesaan yang lahannya masih luas," kata Djarot.

Djarot menjelaskan, teknologi yang digunakan akan melibatkan pihak swasta dari Inggris dan Italia. Sedangkan untuk membangun tempat pengolahan sampah sebagai penghasil tenaga listrik, membutuhkan area seluas 2,5 hektar.

"Makanya itu jadi rencana jangka panjang dan sekarang masih perlu cek lokasi yang cocok untuk dibangun tempat pengolahan," katanya.

Djarot menuturkan, listrik yang didapatkan dari pengolahan sampah tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengaliri rumah susun sewa (rusunawa) milik Pemprov DKI, sedangkan abunya dapat digunakan untuk campuran semen dan pembuatan paving block.

"Jakarta Utara kita pilih sebagai lokasi pertama (pilot project) yang dicanangkan untuk penerapan sistem tersebut karena produksi sampahnya termasuk yang terbesar di Jakarta," katanya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Bondan Dyah Ekowati, menyanggupi permintaan dari pimpinannya itu. Sebab, saat ini di Jakarta Utara sendiri, sampah yang dihasilkan mencapai 11.000 ton setiap harinya.

"Untuk mendukung program unggulan pimpinan (Djarot-red) tersebut, kami saat ini akan meningkatkan rit perjalanan truk sampah yang kami miliki dari satu rit menjadi dua rit, selain itu para petugas kebersihan kami selalu rutin mengosongkan sampa di tempat penampungan sementara," kata Bondan.

Saat ini, Bondan menilai dengan jumlah armada truk sampah yang dioperasikan Pemkot Jakarta Utara sekitar 204 truk, pihaknya tidak kesulitan mengejar target yang dipatok mantan Walikota Blitar itu.

"Dengan jumlah truk yang ada, pasokan sampah yang dibutuhkan buat hasilkan listrik pasti terpenuhi," jelas Bondan.

Namun, mantan Camat Menteng itu mengungkapkan, untuk mengubah sampah menjadi listrik, kendala yang dihadapinnya ialah pembebasan lahan.

Saat ini, banyak lokasi di Jakarta Utara yang masih dihuni warga meskipun di atas tanah negara. Untuk itu, pihaknya, kata bondan akan menggandeng beberapa instansi yang ada untuk proses pembebasan lahan.

"Saat saya blusukan, saya melihat salah satu lahan di Marunda. Secepatnya saya akan berkoordinasi dengan Wali Kota dan instansi terkait untuk pembebasan lahan," kata Bondan. (Fitriyandi Al Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com