"Saya dapat kabar bahwa nama saya paling banyak disebut, dan ternyata di salah satu media lokal di Depok, mereka melakukan survei yang katanya memang nama saya paling favorit," kata Emil dalam wawancara di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Sabtu (17/1/2015).
Menurut Emil, hasil survei tersebut membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai mendekati dirinya. Dia mengaku pernah diundang sebagai nara sumber diskusi mengenai infrastruktur. Saat itu, dia menjelaskan mengenai infrastruktur megapolitan Jabodetabek, bahkan tentang urban civic movement untuk mendorong konten dari kota Depok.
"Ya saya kaget juga. Partai yang sukses dalam Pemilu kemarin punya antusiasme dalam hal itu. Memang mereka memiliki keseriusan untuk mencari cara menata Depok," terangnya.
Emil bahkan mengaku namanya masuk dalam bakal calon wali kota Depok yang diusung PDI-P dari jalur profesional. Dia bahkan menyebut bahwa pendekatan dari PDI-P tidak angin-anginan.
Emi mengaku sering diundang pada acara kepengurusan PDI-P di Depok, Cinere, Cipayung, Bojongsari, Sawangan. Menurut dia, di Depok ada 11 pengurus anak cabang PDI-P yang kerap mengundangnya berdiskusi.
"Saya diundang sebagai tokoh yang mereka harapkan menjadi Walikota. Kaget juga, saya pikir saya datang bersahabat saja, tapi ternyata diperkenalkan sebagai itu (calon Walikota)," kata pria yang menjabat Executive Vice President at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund itu.
Meski begitu, Emil enggan berbesar kepala dengan proses pendekatan ini. Sebab, menurut dia, PDI-P masih punya calon lain yang merupakan pengusaha setempat. Orang tersebut disebutnya merupakan anggota DPR RI dan juga Ketua Kadin Depok. "Nah saya sendiri istilahnya orang kantoran yang masuk, dan saya kaget," ujarnya.
Emil menegaskan, dirinya siap bersaing dan menanggapi pendekatan PDI-P sebagai hal serius. Dia juga menghargai proses politik dari partai kepala banteng itu. "Saya tunggu saja proses politik mereka berjalan. Saya enggak mau GR, saya hanya mengutip apa yang mereka sampaikan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.