Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Antena, Bola Biliar, sampai KJS di Pembongkaran Kawasan Prostitusi

Kompas.com - 19/01/2015, 14:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai macam barang ditemukan di lokasi pembongkaran kawasan prostitusi di bantaran Kanal Banjir Barat, dekat Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (19/1/2015). Benda-benda itu yang bisa diselamatkan pemiliknya ketika permukiman liar ditu dibongkar dan dibakar petugas.

Seperti salah satu penghuni pemukiman yang menjual minuman keras, Romli, dia menunjukan ada puluhan botol minuman keras yang ikut hancur akibat pembongkaran di kawasan itu. Hanya kerat-kerat botol yang mampu dia selamatkan dari pembongkaran. "Rugi sih enggak usah ditanya," ujar Romli.

Tidak hanya botol minuman keras, terdapat pula bola-bola biliar yang bisa diselamatkan penghuni dari pembongkaran. Bola-bola itu dikumpulkan dalam satu buah ember.

Berdasarkan keterangan salah seorang Satpol PP, kawasan itu memang merupakan kawasan prostitusi pada malam hari. Benda-benda seperti bola biliar bukan menjadi hal yang aneh.

Selain itu, dua buah Kartu Jakarta Sehat juga ditemukan tercecer di tanah dari lokasi pembongkaran ini. Salah satu kartu tersebut atas nama Sulaeman. Berdasarkan informasi dari kartu tersebut, Sulaeman merupakan warga Petamburan.

"Mungkin itu punya warga yang dompetnya abis kecopetan. Yang nyopet tinggal di sini. Ini diserahkan aja ke kecamatan biar dikembalikan ke pemiliknya," ujar salah satu petugas Satpol PP, Heri Saputra.

Selain semua barang-barang tersebut, barang-barang yang juga banyak di lokasi pembongkaran adalah perlengkapan rumah tangga seperti  kasur, piring, maupun dispenser air minum.

Sementara, tidak jauh dari pemukiman yang dibongkar, juga ada sebuah antena yang biasa digunakan untuk tv kabel. Hal ini menunjukkan, juga ada tv dengan layanan tv kabel di pemukiman kumuh ini. "Tapi itu saya juga enggak tahu siapa yang pasang," ujar Romli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com