"Kalau sudah keluar, akan kita serahkan berkas pemeriksaannya kepada polisi (Ditlantas). Jadi, bukan kami yang umumkan," kata Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, Rabu (21/1/2015).
Sumirat membenarkan bahwa jajarannya telah melakukan pemeriksaan urine terhadap pemuda dengan inisal CD (Christopher Daniel-red). "Tadi sudah kita lakukan pemeriksaan laboratorium. Inisial CD," ujar Sumirat.
Namun, hingga saat ini, BNN belum mengetahui hasil tes urine tersebut. Adapun pemeriksaan Christopher, lanjutnya, merupakan permintaan dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dengan surat nomor B/04/1/2015/LLJS, BNN.
"Surat ini agar BNN menerima permintaan untuk melakukan tes darah dan tes urine," ujar Sumirat.
Christopher mendatangi BNN sekitar pukul 09.30 Rabu pagi tadi untuk menjalani pemeriksaan. Menurut dia, tes semacam itu memang perlu dilakukan untuk kasus kecelakaan lalu lintas sehingga dapat diketahui apakah pengemudi dalam kondisi wajar atau tidak.
Mitsubishi Outlander Sport berwarna putih yang dikemudikan Christopher itu melaju kencang dari arah Gandaria City menuju Pondok Indah.
Sesampainya di depan sebuah toko nomor F31, mobil berwarna putih tersebut menabrak sepeda motor Honda Beat yang dikendarai oleh Mohon Arifin (39).
Setelah itu, pengendara diduga panik dan melaju kembali dengan kecepatan tinggi menuju jalur bus transjakarta. Di sana, ia menabrak Toyota Avanza dengan pengemudi bernama Rifki Ananta (35).
Mobil itu pun menabrak mobil Mitsubishi pikap dengan pengemudi Ade (51), yang menabrak sepeda motor Honda Vario, Yamaha Vixion, serta Honda Supra X.
Selanjutnya, tabrakan beruntun itu juga mengenai sepeda motor Honda Vario yang ada di depannya. Kejadian naas itu menewaskan empat orang pengendara motor dan mengakibatkan dua orang lainnya dalam kondisi kritis. Christopher Daniel (22) terancam dijerat hukuman pidana dengan pasal berlapis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.