Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Tumbang Timpa Atap SMP 20 Bulak Rantai

Kompas.com - 26/01/2015, 11:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pohon berukuran cukup tinggi tumbang menimpa atap sekolah menengah pertama (SMP) 20, di Jalan Rantai Mas Bulak Rantai, Kramatjati, Jakarta Timur. Akibatnya, dua ruangan milik bangunan sekolah SMP 20 tertimpa pohon tumbang tersebut.

Tumbangnya pohon setinggi 10 meter ini diakibatkan batangnya yang keropos. Batang pohon tersebut kerap terkena api karena menjadi tempat warga membakar sampah.

Pohon itu tumbuh di samping sekolah, dan tumbang melintang masuk mengenai genteng bangunan sekolah. "Itu pohon keropos, bolong, ada bekas bakaran. Jadi masyarakat ada yang ngumpulin sampah dan membakar di situ. Akhirnya tumbang," kata Kepala Sekolah SMP 20, Santiyo, saat ditemui di sekolah, Senin (26/1/2015).

Tumbangnya pohon tersebut diduga terjadi pada Minggu (25/1/2015) malam, sehingga tidak ada korban jiwa.

Menurut Santiyo, bangunan yang tertimpa pohon adalah ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Musala. Sehingga, kegiatan belajar mengajar di sekolah itu tetap berjalan seperti biasa.

"KBM tidak terganggu. Kami sengaja tidak beritahukan ke murid supaya jangan panik," ujar Santiyo.

Pihak Suku Dinas Pertamanan sudah diberitahukan untuk melakukan pemotongan terhadap pohon yang tumbang tersebut. Pihaknya belum memprediksi berapa kerugian akibat kejadian ini. Termasuk meminta ganti rugi kepada pihak Suku Dinas Pertamanan Jakarta Timur.

"Kami tidak bisa memprediksi berapa kerugiannya. Ya nanti kami minta dinas pertamanan. Enggak usah minta ganti tapi yang penting genteng kami kembali utuh. Ini juga kejadian pertama di sekolah ini," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, para petugas dan Satpol PP telah berada di lokasi kejadian. Petugas terlihat melakukan pemotongan terhadap batang pohon berdiameter sekitar 70 cm tersebut. Terlihat memang pada bagian tengah batang pohon itu ada bekas hitam seperti dibakar. Rencananya, batang pohon yang tumbang itu akan dipotong kecil-kecil untuk diangkut dan bersihkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com