Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar "Broadcast" Pengendara Outlander Dikerjai Teman-temannya

Kompas.com - 26/01/2015, 12:47 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Beredar kabar Christopher Daniel Sjarief (23) menjadi korban teman-temannya. Pengendara Mitsubishi Outlander yang menabrak dan menewaskan empat orang itu disebut diberi narkoba LSD saat dugem bareng di Pacific Place.

Berikut isi dari pesan broadcast tersebut:

"Peringatan Buat Semua" Dalam peristiwa tabrak maut di Pondok Indah kemarin, "Peringatan penabraknya adalah anak dari teman SMA istri saya. Si penabrak, dalam kehidupan kesehariannya, adalah seorang anak yang baik. Dia kuliah di Amrik dan sedang liburan ke Jkt.

Sore itu dia ada party dengan teman2nya, lalu tanpa dia ketahui (dikerjai teman2nya) dia disuguhi narkoba jenis LSD yang bentuknya spt permen mint tipis yg di jual di supermaket. Akibat dari permen narkoba tsb, si anak mengalami halusinasi.

LSD padat bentuknya spt permen (semcam kertas bergambar) tipis yg ditaruh di bawah lidah dan meleleh sendiri. LSD cair biasanya diteteskan ke dalam minuman. Sbg pelajaran alangkah baiknya kita berhati2 bila ditawari permen sekalipun oleh teman sendiri. Dan di suatu pesta, jangan minum minuman yg sdh anda tinggalkan.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anak2 kita mengingat ada 350 lebih jenis narkoba di seluruh dunia. Perhatian utk para org tua harus lebih hati2 & pantau terus pergaulan anak2 kita."

Menanggapi pesan berantai itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hando Wibowo mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel urine dari Badan Narkotika Nasional dan sampel darah dari RS Polri. Saat ini, dia belum dapat menyebutkan kebenaran dari pesan berantai tersebut.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, Christopher mengaku menggunakan LSD untuk tujuan bersenang-senang. Ia menggunakan LSD bersama temannya yang merupakan anak pemilik mobil, Muhammad Ali Husni Riza (22).

Menurut Hando, tersangka dapat membuat pengakuan apa saja. Namun, pihak kepolisian harus membuktikannya secara ilmiah. Karena itu, pihaknya masih menunggu hasil tes urine dan tes darah keluar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com