Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Kedoya Utara dan Kepala Pasar Kedoya Tak Kompak soal Bau Sampah

Kompas.com - 27/01/2015, 16:46 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada perbedaan pernyataan yang diungkapkan oleh Lurah Kedoya Utara Abdul Latif dan Kepala Pasar Modern Kedoya Dede Tabrazi saat menjelaskan bau busuk di pasar kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Selasa (27/1/2015) siang.

Saat Djarot menanyakan bau tidak sedap akibat sampah yang menumpuk di halaman pasar, Abdul mengatakan sampah tersebut sudah diangkat dalam kurun waktu dua sampai tiga hari sekali. Saat mendengar jawaban Abdul, Djarot tidak percaya.

"Moso dua hari sampah masih numpuk begitu?" tanya Djarot kepada Abdul. Tidak beberapa lama, Dede datang dan langsung diberi pertanyaan yang sama oleh Djarot. Dede pun langsung menyebutkan perbedaan yang signifikan.

"Anu, Pak, itu sudah seminggu (sampah) enggak diangkat," kata Dede. Mendengar hal tersebut, Djarot langsung menatap Abdul yang masih berada di sebelahnya. Abdul pun hanya terdiam dan pelan-pelan menatap ke bawah. [Baca: Kepala Pasar Kedoya Hampir Menangis Saat Dimarahi Wagub DKI]

Menanggapi keterangan dari Dede, Abdul beralasan bahwa dia adalah lurah baru di Kedoya Utara yang baru saja dilantik pada tanggal 2 Januari lalu. Dia mengaku belum meninjau pasar tersebut. "Mohon maaf, Pak, saya belum tahu. Belum blusukan ke sini," kata Abdul yang saat itu mengaku tidak tahu dengan kedatangan Djarot.

Dede sebagai kepala pasar berjanji akan membereskan masalah sampah di sana dalam waktu satu bulan. Jika tidak kunjung beres, dia siap jika akan dijadikan staf atau ia mengundurkan diri.

Kunjungan Djarot di Pasar Modern Kedoya berlangsung hampir sejam lamanya. Dia banyak berbincang dengan pedagang-pedagang di sana. Beberapa pedagang menyampaikan keinginannya bahwa mereka tidak ingin pindah ke pasar modern karena sepi pembeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com