Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pasti karena Saya Datang, Gunung Sahari Jadi Bersih dan Rapi

Kompas.com - 29/01/2015, 11:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak kaget begitu mengunjungi kawasan Gunung Sahari untuk meresmikan pembayaran autodebet pedagang kaki lima (PKL) ikan dan burung hias.

Pria yang akrab disapa Ahok kaget karena banyak petugas kebersihan telah bersiaga di sana, dan kawasan itu bersih, tidak seperti biasanya. "Ini pasti karena saya datang saja, makanya bersih dan rapi. Kalau saya enggak datang, pasti kotor," kata Basuki di Gunung Sahari 7A, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015). 

Oleh karena itu, Ahok mengaku kerap blusukan diam-diam pada hari Sabtu dan Minggu untuk menilai kinerja lurah, camat, wali kota, serta Dinas Kebersihan dan Dinas Pekerjaan Umum DKI.

Dalam kesempatan itu, Ahok juga meminta kepada warga serta pedagang untuk aktif melaporkan kondisi lingkungannya. Jika ada sampah menumpuk yang belum diangkut atau lainnya, warga diminta tak segan segera melapor kepadanya.

"Kalau masih kerja enggak benar, saya pecat lurah, camat, sekalian wali kotanya. Enggak apa-apa, mereka itu sudah kami gaji tinggi," kata Basuki.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, untuk mencapai lokasi acara di pasar ikan itu, Basuki beserta rombongan harus memasuki sebuah gang sempit. Di depan gang terdapat belasan petugas kebersihan berseragam warna oranye sedang memegang sapu dan gerobak. Mereka terlihat membersihkan lingkungan.

Di sepanjang Jalan Gunung Sahari juga terlihat banyak petugas kebersihan Dinas Kebersihan DKI giat membersihkan lingkungan. Sementara itu, saat Basuki bertolak dari acara tersebut, para petugas kebersihan itu berbaris rapi menepi di pinggir jalan dan tidak lagi menyapu. 

Adapun pembayaran autodebet PKL bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) DKI serta mendidik pedagang untuk rajin membayar dan menggunakan transaksi non-tunai. Ahok berharap, melalui transaksi non-tunai ini, tidak ada lagi pungutan liar oleh preman.

Mengenai jumlah pedagang, di pasar ikan dan burung hias di Jalan Gunung Sahari 7 A terdapat 85 orang. Mereka merupakan pedagang relokasi dari Jalan Kartini Raya yang terkena dampak pembangunan sheetpile (dinding turap) Kali Ciliwung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com