Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Ditegur Wagub soal Bau Sampah, Kasudin Kebersihan Hanya Terdiam

Kompas.com - 29/01/2015, 14:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah kunjungannya ke Rumah Susun (Rusun) Cinta Kasih Buddha Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (29/1/2015), Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegur seorang pejabat.

Teguran itu disampaikan kepada Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat A Togatorop yang berada di sebelah Djarot saat itu.

"Sampah di Pasar Kedoya itu, Pak, baunya minta ampun. Bau banget loh, Pak," bisik Djarot ke Togatorop. Mendengar hal tersebut, Togatorop yang sebelumnya tersenyum menjadi terdiam sejenak. [Baca: Lurah Kedoya Utara dan Kepala Pasar Kedoya Tak Kompak soal Bau Sampah]

Dia pun hanya mengangguk tanpa menanggapi teguran Djarot. Padahal, saat itu, Djarot dua kali menyebutkan hal serupa. Saat disampaikan kedua kalinya, Djarot mengayunkan tangannya di depan mulut sambil menutup hidung.

Saat ditanya Kompas.com, Togatorop pun mengakui bahwa pengangkatan sampah di Pasar Modern Kedoya mengalami keterlambatan pengangkatan. Keterlambatan diakuinya karena ada pergantian jabatan dan petugas yang bekerja.

"Tetapi, sekarang sudah diperbaiki kok, benar. Kita langsung angkat (sampah)," ucap Togatorop. Pada hari Selasa (27/1/2015) lalu, Djarot datang ke Pasar Modern Kedoya untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak).

Sesaat setelah turun dari mobil, Djarot mendapati ada bau yang sangat tidak sedap. Ternyata, tidak jauh dari sana, ada bak sampah besar yang terbuka dan sampah di dalamnya penuh.

Kepala Pasar Modern Kedoya Dede Tabrizi mengaku sampah menumpuk itu belum diangkat selama seminggu. Hal tersebut karena belum ada mobil pengangkut sampah yang datang ke sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com