Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Bukan Anti Orang Kaya, tetapi Memang Kaya sejak Lahir

Kompas.com - 29/01/2015, 16:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan untuk memberantas distorsi ekonomi di Ibu Kota. Menurut dia, saat ini masih banyak warga kurang mampu di Jakarta yang tidak memiliki kesempatan untuk memiliki usaha karena praktik calo oleh oknum pejabat. 

"Saya bukan anti orang kaya, tapi saya orang kaya sejak lahir. Saya kaya di kampung saya maksudnya," kata Basuki saat memberikan sambutan dalam peluncuran pembayaran retribusi autodebet PKL Pasar Ikan dan Burung Hias, di Jalan Gunung Sahari 7A, Jakarta Timur, Kamis (29/1/2015). 

Sebagai seorang kepala daerah, Basuki menjelaskan, pemerintah memiliki fungsi untuk mendistribusikan keadilan sosial. Seluruh warga, kata Basuki, otak, perut, serta dompetnya harus terpenuhi.

Melalui pembayaran retribusi secara autodebet ini, para pedagang tidak perlu lagi membayar uang kepada oknum. Mereka hanya dikenai biaya retribusi sebesar Rp 3.000 tiap harinya.

Bagi warga yang ingin memiliki usaha, Basuki mengatakan bakal memberi suntikan modal. Sebelumnya, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI harus mendata warga yang ingin mendapat modal usaha tersebut. 

"Pedagang pemula sewa kios dari orang lain Rp 100.000 per harinya. Kalau sewa kios di pemda bisa hemat Rp 97.000. Kalau tiga tahun kerja, 90 hari sudah dapat Rp 90 juta, dan uangnya ditaruh di bawah bantal. He-he-he," kata Basuki terkekeh.

Pemerintah, lanjut Basuki, tidak berniat untuk mengambil untung dari penarikan retribusi para pedagang. Hanya saja, melalui pembayaran autodebet atau melalui kartu ATM Bank DKI, Pemprov DKI dapat mengetahui identitas para pedagang. Apabila pedagang tidak rajin membayar retribusi, Basuki dapat memerintahkan Dinas KUMKMP DKI untuk menutup toko dan disita.

"Pedagang yang belum dapat giliran dan sudah menunggu lama akan diundi, jadi jangan disewakan lagi kiosnya. Kalau bapak ibu malsuin kartu ATM ini, saya menggugat bapak ibu dengan tuduhan pemalsuan kartu Bank DKI. Tuntutan perbankan penjara 12 tahun dan denda Rp 100 juta," tegas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com