Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2015, 15:21 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB. Tampak sejumlah remaja sedang duduk santai dan berbincang-bincang di sebuah warung kecil. Raut wajah para remaja itu tampak ceria, seolah dunia ini serasa milik mereka.

Kecerian mereka terus berlanjut, tatkala datang seorang pria dengan postur tubuh yang tak terlalu tinggi. "Ayo teman-teman, saatnya kita berangkat hari sudah semakin siang," kata pria tersebut .

Dengan penuh semangat, mereka langsung bergegas menuju sebuah basecamp kecil yang tak jauh dari warung itu. Ddalam basecamp itu, mereka mengambil peralatan-peralatan yang berhubungan dengan rafting, seperti pelampung, dayung, kayak, river board, dan tak ketinggalan plastik sampah dengan ukuran yang besar.

Berbondong-bondonglah mereka turun ke bawah menuju aliran sungai ciliwung yang berada di Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Di lokasi itulah, nantinya para remaja yang tergabung dalam Komunitas Ciliwung Bojonggede itu akan melakukan kegiatan "Nimbrung Ciliwung", suatu kegiatan sosial sebagai upaya merestorasi ekosistem Sungai Ciliwung.

Ngariung Ciliwung menjadi kegiatan konkret untuk mencari solusi dan bukti solidaritas warga aliran Ciliwung, yang tidak ingin melihat warga Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjuang sendiri dalam upaya restorasi Sungai Ciliwung. Setibanya di pinggiran aliran Sungai Ciliwung, kelompok itu langsung memungut sampah-sampah yang ada di bantaran sungai.

“Kita ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa sungai bukan tempat sampah. Dengan menjaga sungai bebas dari sampah maka kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan wisata seperti berenang, bermain air, sambil belajar pendidikan lingkungan maupun konservasi,” ucap penggiat Komunitas Ciliwung Bojonggede, Eka Soeriansah, Minggu (01/02/2015).

Eka mengatakan, tidak mudah merestorasi sungai. Maka, perlu dilakukan secara bersama-sama. Komunitas Ciliwung di berbagai titik telah memberikan contoh nyata dengan kegiatan-kegiatan yang unik, untuk mendukung pemulihan sungai. Meski sifatnya sangat lokal, namun aksi sosial ini punya dampak luas.

"Restorasi ekosistem sungai saat ini menjadi keharusan, mengembalikan fungsi dan struktur sungai seperti sedia kala. Fungsi sungai yang menjadi prioritas untuk dipulihkan adalah kualitas air," tambahnya.

Daya tampung air Sungai Ciliwung, lanjut Eka, juga perlu dipulihkan untuk dapat menampung volume air pada saat musim hujan. Pemullihan sungai dilakukan berdasarkan pendekatan ekosistem, yang pertimbangan ekologi diprioritaskan untuk menjaga kelestarian sungai.

"Vegetasi di kanan-kiri sungai (riparian, red) merupakan vegetasi yang perlu dipertahankan keberadaanya, dipulihkan, dan ditingkatkan kualitas dan kauntitasnya di sepanjang aliran Sungai Ciliwung," paparnya.

Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, Eka ingin mengajak masyarakat sekitar untuk sama-sama peduli dengan Sungai Ciliwung. Kepedulian yang diharapkan, masyarakat bisa menjaga Sungai Ciliwung dengan tidak membuang sampah di sungai dan menjaga ekosistem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

15 Kelurahan di Jakarta Belum Punya Puskesmas, Heru Budi Minta Secepatnya Dibangun

15 Kelurahan di Jakarta Belum Punya Puskesmas, Heru Budi Minta Secepatnya Dibangun

Megapolitan
CCTV Depan TKP Anak Perwira TNI AU Rusak, Dansatpom Lanud Halim: Memang Lagi Bermasalah

CCTV Depan TKP Anak Perwira TNI AU Rusak, Dansatpom Lanud Halim: Memang Lagi Bermasalah

Megapolitan
2 Siswi SMP di Cibarusah Jadi Korban Perundungan, Mulanya Tegur Pelaku karena Ngebut

2 Siswi SMP di Cibarusah Jadi Korban Perundungan, Mulanya Tegur Pelaku karena Ngebut

Megapolitan
Pengalaman Penumpang KA Registrasi 'Face Recognition' di Stasiun Gambir: Cuma Satu Menit...

Pengalaman Penumpang KA Registrasi "Face Recognition" di Stasiun Gambir: Cuma Satu Menit...

Megapolitan
RS Kartika Husada Akhirnya Minta Maaf kepada Orangtua Bocah yang Meninggal Dunia usai Operasi Amandel

RS Kartika Husada Akhirnya Minta Maaf kepada Orangtua Bocah yang Meninggal Dunia usai Operasi Amandel

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal di Ponsel dan Medsos CHR, tapi Polisi Temukan Ini di Kamar Pribadi

Tak Ada yang Janggal di Ponsel dan Medsos CHR, tapi Polisi Temukan Ini di Kamar Pribadi

Megapolitan
Kebakaran Rumah di Permukiman Padat Cilandak, Warga: Mulanya Asbes Jatuh lalu Timpa Kabel

Kebakaran Rumah di Permukiman Padat Cilandak, Warga: Mulanya Asbes Jatuh lalu Timpa Kabel

Megapolitan
Nama Puskesmas Kelurahan Menjadi Puskesmas Pembantu, Heru Budi: Bukan Diubah, Hanya Disesuaikan

Nama Puskesmas Kelurahan Menjadi Puskesmas Pembantu, Heru Budi: Bukan Diubah, Hanya Disesuaikan

Megapolitan
Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Pelaku Terbawa Emosi Saat Obrolkan Harta Keluarga

Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Pelaku Terbawa Emosi Saat Obrolkan Harta Keluarga

Megapolitan
Kemenag Laporkan Aktivitas Umrah 'Backpacker' ke Polda Metro, Sebut Itu Langgar UU

Kemenag Laporkan Aktivitas Umrah "Backpacker" ke Polda Metro, Sebut Itu Langgar UU

Megapolitan
Saksi Mengaku Dengar Rintihan Anak Pamen TNI AU Saat Terbakar di Lanud Halim

Saksi Mengaku Dengar Rintihan Anak Pamen TNI AU Saat Terbakar di Lanud Halim

Megapolitan
Heru Budi Perintahkan BKD Tindak ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Pelantikan

Heru Budi Perintahkan BKD Tindak ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Pelantikan

Megapolitan
Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

Megapolitan
Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Megapolitan
Tegur ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Dilantik, Heru Budi: Anda Tidak Disiplin!

Tegur ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Dilantik, Heru Budi: Anda Tidak Disiplin!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com