Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Model dan Penyanyi Cantik Berpakaian Minim Ramaikan Praperadilan BG

Kompas.com - 02/02/2015, 12:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tujuh wanita yang berprofesi sebagai model dan penyanyi turut meramaikan sidang praperadilan perdana Budi Gunawan versus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Busana minim, wajah tirus, tubuh kurus semampai, dan make up tebal membuat suasana jelang sidang menjadi lebih berwarna.

Pantauan Kompas.com, Senin (2/2/2015), tujuh wanita tersebut memulai aksinya dengan membagi-bagikan bunga kepada pengendara yang melintas di Jalan Ampera Raya. Mereka juga membagi-bagikan selebaran berisi tulisan mengajak masyarakat untuk mendukung penguatan institusi Polri dan KPK.

Setelah bunga dan selebaran habis, mereka masuk ke halaman PN Jaksel. Mereka turut berbaris di depan kelompok pengunjuk rasa yang telah masuk terlebih dahulu. Keberadaan para model dan penyanyi Ibu Kota tersebut membuat suasana lebih meriah.

Para pewarta foto dan juru kamera televisi saling berdesakan untuk dapat mengabadikan para wanita tersebut. Bak model, mereka bergaya ala sesi pemotretan, yakni menunjukkan selebaran bertulisan "Save NKRI" ke wartawan.

Rosita Mawar (30), salah seorang dari tujuh wanita itu, mengatakan, keberadaan mereka di sidang praperadilan Budi versus KPK tersebut adalah bentuk keprihatinan terhadap situasi saling sandera yang terjadi antara Polri dan KPK.

"Kami ke sini mengecam itu. Kami ingi Polri yang kuat dan KPK yang kuat, tanpa saling serang. Makanya, kami menyerukan 'Save NKRI' saja," ujar wanita yang berprofesi sebagai penyanyi tersebut.

Hal senada juga disampaikan Amanda Choose, perwakilan penyanyi dangdut di bawah manajemen Nagaswara. Yang dimaksud dengan mendukung Polri dan KPK bukan berarti melindungi oknum bersalah di dalam kedua institusi tersebut.

"Kami minta penguatan dan perlindungan institusinya, Polri, dan KPK, bukan melindungi oknumnya atau permasalahannya," ujar Amanda.

Rosita dan Amanda berharap aksi saling sandera antara Polri dan KPK lekas berakhir. Ia meminta Presiden Joko Widodo bertindak tegas untuk mengakhiri konflik antarinstitusi penegak hukum tersebut agar pemerintah bisa fokus dalam program-proram pembangunan masyarakat. Sidang praperadilan Budi Gunawan rencananya digelar pukul 09.00 WIB.

Namun, hingga pukul 11.30 WIB, sidang belum dimulai. Sidang tersebut mengambil tempat di ruang sidang utama. Sidang dengan nomor perkara 04/pid/prap/2015/PN Jakarta Selatan itu dipimpin hakim Sarpin Rizaldi, SH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com