Mengapa remaja tega melakukan aksi sadis yang menyiksa korbannya itu? Kriminolog Amrizal Siagian menduga remaja menjadi begal dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Remaja, kata dia, masih memiliki kepribadian yang labil dan mudah terpengaruh.
"Ada dugaan pengaruh kondisi lingkungan. Mungkin dia bergaul dengan keras, menghalalkan berbagai macam cara untuk melakukan perampokan," kata Amrizal saat dihubungi, Senin (2/2/2015). [Baca: Tiga Begal di Depok Masih Berstatus Pelajar SMA]
Selain terlibat jaringan begal, dia menduga remaja yang tertangkap saat akan merampok korbannya ini juga ada kecenderungan menggunakan narkoba. Menurut dia, ada kaitan erat antara begal dan penyalahgunaan narkoba.
Hal; ini karena pergaulan yang keras rentan dimasuki jaringan narkoba. Terlebih, remaja sangat rentan terpengaruh oleh lingkungannya. Amrizal mengatakan, begal yang masih remaja umumnya pemain baru. Sementara pemain lama justru berada di balik layar.
Begal biasanya melakukan aksinya dengan berkelompok. Mereka juga biasanya sudah mengetahui medan lokasi. "Mereka memanfaatkan situasi sepi saat masyarakat tidak ramai atau petugas tidak patroli. Keadaan yang sepi ini membuat mereka berani melakukan aksi itu," kata Amrizal.
Tiga remaja yang ditangkap itu ialah DF (18), IM (17), dan AI (18). Mereka ditangkap saat sedang mau merampas sepeda motor sepasang remaja di Grand Depok City, Sukmajaya.
Anggota komplotan itu berusaha kabur sehingga terjadi kejar-kejaran. Selain itu, pagi tadi ada pula dua remaja yang tertangkap hendak melakukan aksi pencurian terhadap sepeda motor yang sedang diparkir.
Namun, aksi kedua remaja berinisial SU (14) dan RI (17) itu dipergoki warga sehingga mereka pun dipukuli hingga babak belur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.