"Apa benar bus menyalakan sirine saat berjalan, kami akan lakukan pemeriksaan fisik dan juga saksi-saksi," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polisi Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin, Selasa (3/2/2015).
Sutimin mengatakan, bila bus polisi melaju dengan kencang di jalan, bus tersebut perlu menyalakan sirine. Tujuannya untuk membuka jalan. Meski begitu, Sutimin enggan berandai-andai tentang hasil pemeriksaan nantinya. [Baca: Guntur Mengaku Tidak Ada Bunyi Sirine dari Bus Polisi yang Menabrak Motornya]
Yang jelas, dia mengatakan, bila terbukti bersalah, maka sopir bus dapat menerima hukuman dengan undang-undang yang berlaku. Sementara itu, sepeda motor yang ditumpangi Ahmad Guntur (53) dan putrinya Laila Ahmad (15) diamankan untuk dijadikan barang bukti di kantor Polisi Resor Jakarta Selatan.
Kondisi motor tersebut tidak terlalu banyak mengalami kerusakan. Sepeda motor bernomor polisi B 6917 SJZ tersebut tampak masih utuh. Di beberapa bagian, tampak cat yang mengelupas, seperti di ujung pegangan rem di setang sebelah kanan, begitu juga ujungnya.
Pangkal pegangan rem kanan dan ujung lampu depan sebelah kanan juga tampak tergores. Sementara bodi motor berwarna hitam dengan garis merah, kuning, biru, dan putih itu tampak relatif mulus. [Baca: Ida Farida Mimpi Suaminya Meninggal, Ternyata Putrinya]
Secara kasat mata, tidak tampak tanda-tanda bekas tabrakan. Namun lampu belakang motor tampak sedikit retak. Motor yang tampak sedikit kotor bekas ciptratan lumpur air hujan itu juga memiliki ban dan knalpot yang relatif masih terlihat normal.
Bahkan stiker yang ditempel di bodi sebelah kanan motor juga tak tampak tergores. Dua helm yang digunakan Guntur dan Laila juga tampak digantung di motor tersebut. Helm berwarna hitam dan biru itu juga tampak mulus, tanpa ada tanda-tanda benturan.
Seperti diberitakan, motor tersebut terjatuh diduga setelah terserempet bus polisi, Senin (2/2/2015) di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Laila yang dibonceng Guntur pun terluka di bagian kepala dan tidak sadarkan diri. Ia dibawa ke puskesmas, selanjutnya dipindahkan ke RS Fatmawati dan meninggal dunia. Sementara Guntur mengalami luka ringan di kaki dan tangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.