Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maafkan Sopir Bus Polisi, Guntur Tetap Minta Keadilan

Kompas.com - 04/02/2015, 21:19 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah Laila Fitriani Ahmad (15), korban meninggal dalam kecelakaan di underpass Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, memaafkan pengemudi bus polisi yang menyerempet motornya. Kendati demikian, Guntur (53), tetap berharap pengemudi bus polisi diproses hukum secara adil.

"Kalau secara pribadi minta maaf ya saya maafkan pasti. Namanya juga musibah, tidak ada yang tahu," ujar Guntur saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (4/2/2015).

Guntur mengatakan bahwa peristiwa yang mengakibatkan kematian anaknya sudah merupakan takdir. Sebagai umat muslim, Guntur juga tidak ingin menyimpan dendam pada Bripda Ricky Alexander selaku pengemudi bus polisi. [Baca: Sebelum Meninggal, Laila Sempat Minta Kue Ulang Tahun dan Kerudung Putih]

"Sebagai umat muslim juga kita harus saling memaafkan, tidak boleh dendam. Itu semua sudah takdir anak saya meninggal, walaupun saya sangat menyesal," ucap Guntur.

Meski demikian, Guntur tetap menyerahkan kasus ini terhadap kepolisan agar dapat diproses hukum secara adil. "Tindak lanjut saya serahkan ke kepolisian, harapannya bisa diproses hukum secara adil," ucap Guntur.

Sebelumnya, kepolisian menyatakan bahwa proses hukum pada Bripda Ricky Alexander sama seperti yang diterapkan pada orang sipil, meskipun ia merupakan personel kepolisian. [Baca: Keterangan Saksi dan Hasil Pemeriksaan Bus Polisi Akan Disandingkan]

"Yang jelas kita belum mengarah ke sana. Proses hukum yang diterapkan sama saja seperti pada kasus orang sipil. Kalau kita belum cukup (saksi), ya belum," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin, Selasa (3/2/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com