Kepala Dinas Kesehatan Kusmedi mengatakan, menurunnya jumlah alokasi anggaran KJS disebabkan telah adanya program kesehatan dari pemerintah pusat, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang disalurkan melalui BPJS Kesehatan.
"Jumlah warga Jakarta yang mendapatkan program jaminan kesehatan tetap sama, 4,7 juta. Pembiayaannya dibagi menjadi dua, 3,5 juta ditanggung oleh KJS, sementara sisanya yang 1,2 juta ditanggung oleh JKN," kata Kusmedi, Kamis (5/2/2015).
Kusmedi menjelaskan, selain untuk pembiayaan pengobatan warga, alokasi anggaran KJS 2015 juga akan digunakan untuk membayar tunggakan ke beberapa rumah sakit yang belum terbayarkan pada 2014. Kusmedi mengaku tidak hafal daftar rumah sakit yang ia maksudkan itu. Namun, ia menyebutkan total tunggakan yang harus dibayarkan mencapai Rp 20 miliar.
"Utang tahun lalu yang mesti dibayar Rp 20 miliar. Pokoknya begitu anggarannya cair, maka tunggakannya akan segera dibayarkan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.