Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Masih Bingung Gunakan Kartu Meteran Parkir

Kompas.com - 06/02/2015, 11:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaian kartu meteran parkir di Jalan Sabang, Gambir, dianggap minim sosialisasi. Sehingga, banyak pengendara bingung bagaimana melakukan pembayaran parkir di mesin tersebut.

Adi Putranto (28), karyawan Smartfren Sabang, yang menjadi langganan tetap meteran parkir di sentra fotografi mengaku belum mengetahui secara umum mengenai adanya penerapan Kartu elektronik tersebut.

"Kita sih yang gampang-gampang aja, pake koin sudah langsung jadi. Soalnya terus terang saya belum tahu soal kartu itu," jelasnya sesaat mengeluarkan sepeda motor miliknya.

Kurang adanya sosialisasi tersebut juga diakui oleh Ramly (60), juru parkir di kawasan tersebut. Dia  menyebutkan, walaupun lima orang Sales Promotion Girl (SPG) sudah  ditempatkan di antara 11 titik mesin meteran parkir, beberapa pemilik kendaraan terlihat masih kesulitan untuk mendapatkan kartu parkir.

"Sebenernya kalau pakai kartu itu lebih gampang, tinggal beli empat puluh ribu, udah ada saldonya dua puluh ribu, tinggal di-scan. Jadi nggak repot nuker-nukerin (menukarkan-red) koinan," jelasnya.

Belum maksimalnya penggunaan kartu tersebut pun kini tidak mengubah kondisi pelayanan parkir karena juru parkir masih kerap merasa kesulitan melakukan pelayanan akibat kurangnya koin penukaran.

Kondisi tersebut seperti yang terlihat saat WARTA KOTA menyambangi lokasi pada Kamis (5/2/2015) pada pukul 16.00. Karena pasokan koin habis, ditambah terlambatnya petugas yang membawa koin tambahan, beberapa pemilik kendaraan terpaksa menunggu di sisi jalan beberapa saat.

Petugas yang berjaga di lokasi pun terlihat kesulitan karena harus berlari untuk menukarkan uang koin kepada rekan sesama juru parkir lainnya. Sementara, kondisi jalan sempat terlihat macet karena kendaraan yang hendak memasuki area parkir harus menunggu di sisi jalan. (Dwi Rizki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com