Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polantas di Bundaran HI Mengaku Tak Tahu soal Video "Kopaja Setor"

Kompas.com - 06/02/2015, 15:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi lalu lintas yang sedang bertugas di Bundaran Hotel Indonesia terlihat membuka separator di depan pos. Kendaraan pribadi tampak dengan bebas berputar arah balik di jalan tersebut.

Salah seorang polantas dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Briptu Muhammad Robby, menjelaskan, kendaraan pribadi sebenarnya diizinkan berputar arah di jalan tersebut. Akan tetapi, hal ini diberikan hanya dalam kondisi-kondisi tertentu.

"Ini tadi kan terkunci di bagian sana. Kalau separator ini enggak dibuka, jadinya makin macet dong. Makanya, kalau kondisinya macet kayak begini, kendaraan boleh putar arah di sini," ujar Robby di Bundaran HI, Jumat (6/2/2015).

Robby menunjukkan situasi lalu lintas di Bundaran HI menuju arah Jalan Jenderal Sudirman. Sekitar pukul 14.30 WIB, arus kendaraan di sana sedang macet total.

Robby mengatakan, saat kondisi seperti ini, kendaraan diizinkan berputar arah di depan pos polisi. Tentunya, kendaraan berputar dengan arahan dari petugas. Akan tetapi, jika arus lalu lintas terpantau lancar, dia sebagai petugas lapangan akan menutup jalan itu. [Baca: Video Kopaja Setor ke Polisi Beredar, Polda Minta Maaf Masih Ada Petugas Pelaku Pungli]

Sebenarnya, kata dia, tidak ada rambu lalu lintas yang melarang kendaraan untuk berputar arah. Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak ada rambu yang memperbolehkan kendaraan untuk berputar balik di lokasi itu. Akan tetapi, tidak ada pula rambu yang melarang hal itu.

"Enggak ada rambu kan? Berarti ya bebas. Namun, sifatnya situasional," ujar Robby. Walau demikian, situasi seperti itu hanya diperuntukkan bagi kendaraan pribadi. Metromini ataupun kopaja tidak boleh berputar balik di jalan tersebut.

Robby mengatakan, polisi akan melakukan penilangan jika ada kopaja yang kedapatan berputar arah. "Mereka kan sudah ada trayeknya sendiri. Jadi, enggak bisa putar sembarangan. Dari yang sudah sih biasanya kita tilang kalau ada seperti itu," ujar Robby.

Mengenai video soal pungli di Bundaran Hotel Indonesia, Robby mengaku tidak tahu. Dia juga mengaku tidak tahu soal kebenaran yang ditunjukkan dalam video. Robby beralasan, sebagai polantas, ia hanya mengatur arus lalu lintas sesuai rambu dan peraturan yang ada.

Seperti diketahui, video berdurasi 2 menit 12 detik beredar di YouTube menunjukkan sebuah praktik pungli oleh sejumlah oknum petugas polisi yang berada di pos polisi Bundaran Hotel Indonesia.

Video tersebut diunggah seorang netizen bernama akun Ray Hendriks pada Kamis (5/2/2015). Menurut keterangan yang ada di YouTube, video itu direkam pada 15 Januari 2015 pukul 17.00-18.00. [Baca: Ditanya soal Pungli, Ini Reaksi Wakapospol Bundaran HI]

Dalam video itu terlihat jelas, sejumlah kopaja yang melewati Jalan Jenderal Sudirman hendak berputar arah di Bundaran HI. Sebelum berputar, kondektur dari bus-bus tersebut tampak turun dan menaruh sesuatu di dekat tanaman yang ada di seperator jalan di dekat pos polisi.

Selanjutnya, petugas seperti menutup mata dengan aksi bus-bus yang berputar arah di depan pos polisi. Seharusnya, bus-bus tersebut dilarang berputar dan melanjutkan perjalanan ke arah Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com