Sama seperti kota lainnya di dunia, Jakarta juga tak lepas dari berbagai masalah kependudukan. Tak sedikit masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ikut mengadu nasib di sini walaupun dengan segala keterbatasan, termasuk urusan air bersih.
"Untuk itulah, kami selaku operator penyediaan dan distribusi air bersih di wilayah barat Jakarta merancang beberapa program untuk para pelanggan K2 atau pelanggan yang berpenghasilan rendah," ujar Meyritha Maryanie, Corporate Communications & Social Responsibility/CCSR Division Head Palyja, Senin (9/2/2015).
Meyritha menjelaskan, Global Partnership on Output Based (GPOBA) merupakan program hasil kerjasama Palyja dengan Bank Dunia sejak 2008. Beberapa pihak lain yang terlibat di dalamnya adalah Pemda DKI, PAM Jaya, Badan Regulator, KPAM dan Mercy Corps. Dari kerjasama itulah, sebanyak 5.042 sambungan telah berhasil dilakukan di Rawa Bengkel, Menceng, Muara Baru, Warung Gantung, Rawa Lele dan Sumur Bor.
Sementara itu, lanjut Meyritha, Kios Air adalah program yang diluncurkan untuk melayani masyarakat Jakarta di wilayah pelayanan Palyja, namun belum terjangkau jaringan pipanisasi. Sistem pelayanan yang dilakukan adalah dengan menyiagakan tim truk tangki untuk mengisi bak-bak penampungan Kios Air setiap harinya.
"Jumlah Kios air yang kami miliki saat ini mencapai 51 unit. Satu kios air dapat melayani kurang lebih 200 keluarga. Jika satu keluarga kami asumsikan terdiri dari empat anggota keluarga, maka 51 kios air dapat melayani kebutuhan 40.800 orang," ujarnya.
Sementara itu, program Master Meter merupakan satu meter air yang digunakan secara kolektif untuk beberapa rumah. Sistem operasinya dengan cara membentuk Community Based Organization (CBO) untuk mengelola jaringan perpipaan setelah meter, distribusi tagihan, pembayaran dan perawatannya.
Meyritha mengatakan, Program Master Meter telah dijalankan di Rawa bebek, Muara baru di Penjaringan, serta Jembatan besi. Rencananya, tahun ini Palyja akan menambah 6 Master meter sehingga di akhir tahun bisa memiliki 10 unit Master meter.
"Kami juga sudah melakukan sambungan baru bagi warga yang tinggal di Kampung deret. Iini sejak tahun lalu, dengan Kampung deret Petogogan sebagai proyek pertamanya," kata Meyritha.
Baca juga: Limpahan Air di Musim Hujan Belum Termanfaatkan untuk Air Baku
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.