Adapun daerah yang dijadikannya sebagai perbandingan meliputi Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.
"Berdasarkan laporan yang saya terima, selama kurun waktu 2014 sampai dengan awal 2015, di Jakarta terjadi 75 pembegalan yang disertai dengan pembunuhan, di Tangerang sampai 37 pembegalan, kemudian di Bekasi sampai 26 pembegalan, dan Depok 2 pembegalan," kata Nur kepada Kompas.com di Balai Kota Depok, Senin (9/2/2015).
Menurut Nur Mahmudi, sejak 2012 sampai dengan 2014, jumlah kejahatan dengan kekerasan yang terjadi di Depok menunjukkan penurunan. [Baca: Marak Begal Motor, Depok Di-"bully" di Media Sosial]
Ia pun menilai maraknya pemberitaan begal di Depok semata-mata karena ada dua kejadian dalam waktu berdekatan.
"Meskipun dua, kejadiannya ini kan berdekatan, kemudian lokasinya di tempat yang strategis dan menjadi poros perjalanan warga Depok," ujarnya.
Politisi PKS itu menyanjung kinerja Polres Kota Depok dan Polda Metro Jaya yang berhasil menangkap dan melumpuhkan para begal dari dua kelompok berbeda.
"Meskipun belum keseluruhan (yang tertangkap), saya mengucapkan terima kasih atas kinerja pihak kepolisian," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.