Masih jauh dari lokasi pemotongan, air sudah meluap mengisolasi jalan dari Jalan Kapuk Raya hingga Jalan Peternakan II, lokasi RPH dan karantina babi berada.
Beberapa kendaraan pun nampak nekat melintasi jalan tersebut. Namun, tak banyak sepeda motor dan mobil mogok saat berusaha menerobos air setinggi satu meter itu.
Sesampainya di depan gerbang, seorang pria yang memberitahu bahwa RPH dan karantina babi tutup lantaran banjir yang mengenangi kawasan tersebut.
Yanto (nama samaran) petugas keamanan RPH babi tak mengelak jika kawasan itu kerap disambangi banjir. Tetapi jika banjir tak terlampau parah, aktivitas pemotongan akan berjalan seperti biasa.
"Di sini operasi akan dihentikan sementara kalau banjir setinggi satu meter atau lebih," kata Yanto.
Sama seperti di karantina babi yang berada persis di seberang jalan yang terletak di Jalan Peternakan I, karantina ini akan ditutup sementara jika terjadi banjir lebih dari satu meter.
Menurut Yanto, saat banjir setinggi satu meter, kandang akan terendam meskipun sudah ditinggikan dan melarutkan segala yang ada termasuk kotoran babi.
Tak pelak, banjir akan menjadi ancaman kesehatan bagi warga yang bermukim di dekat kawasan ini.
Selamet, salah satu warga Kelurahan Kapuk yang tinggal hanya berjarak kurang dari 30 meter dari peternakan, mengakui daerah itu rawan genangan dan Banjir.
Setiap hujan deras turun selama satu jam, genangan mulai muncul. Jika hujan turun seharian, banjir akan terjadi setinggi paha orang dewasa. "Pernah banjir tingginya semeter," ujar Selamet.
Dia mengaku hampir tidak pernah keluar rumah saat banjir di wilayah tersebut. Hal itu dikarenakan air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran babi.
"Jijik bangetlah kalau banjir. Kan kotorannya ikut terbawa air. Tercampur jadi satu," ujarnya.
Dalam pantauan Kompas.com, kondisi tembok yang roboh akibat keropos adalah salah satu penyebab tercampurnnya kotoran babi dengan genangan air yang berada di luar karatina.
Sementara itu, menurut Lurah Kapuk Firmansyah, banjir yang melanda kawasan sekitar RPH babi disebabkan adanya endapan lumpur yang tinggi di saluran air.
Akibatnya, air yang dapat ditampung oleh saluran air selebar dua meter itu menjadi sedikit. "Seharusnya saluran air yang ke arah waduk di samping RPH dikeruk oleh back hoe supaya tidak mampat," kata Firmansyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.