Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Penembak Jitu Kawal Ahok di Kali Sunter

Kompas.com - 12/02/2015, 10:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Tiga sniper atau penembak jitu dari Brimob Polda Metro Jaya turut serta ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meninjau tanggul Kali Sunter, Kamis (12/2/2015) ini.

Pemandangan ini belum pernah terjadi sebelumnya ketika Ahok melakukan blusukan. Dengan motor trail, ketiga sniper ini terlihat terus mengikuti ke mana pun mobil dinas Ahok, Toyota Land Cruiser B 1966 RFR, bergerak. Mereka berseragam lengkap dengan rompi antipeluru, kacamata hitam, dan masing-masing membawa sebuah senjata laras panjang.

Kemudian, saat Ahok turun dari mobilnya dan meninjau pengerjaan tanggul Kali Sunter, dua penembak jitu terlihat langsung bersiaga menjaga pinggir Jalan Artha Gading. Sementara seorang personelnya terus menempel dan mengikuti pergerakan Ahok.

Saat wartawan mewawancarai Basuki, sniper itu mengawasi gerak-gerik wartawan dan orang-orang sekitar.

Salah seorang pengawal pribadi Ahok mengatakan, penembak jitu ini bukanlah pesanan sang gubernur. "(Sniper) Ini bukan bawaan Bapak (Ahok). Mereka bawaan Heriyanto (koordinator normalisasi Kali Sunter), buat amanin pengerjaan tanggul," kata dia.

Sebelumnya Ahok tidak pernah dijaga penembak jitu dalam kegiatannya. Biasanya dia hanya dijaga oleh lima orang pengawal pribadi dalam satu kelompok timnya. Jika blusukan, lokasi hanya dijaga personel Satpol PP serta Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Dalam peninjauannya kali ini, Ahok mengecek pengerjaan tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara. Tanggul Kali Sunter sebelumnya jebol, yang diduga dilakukan kontraktor untuk memasukkan alat berat pada 25 Januari 2015 lalu. Akibatnya, beberapa kawasan di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat terendam banjir.

Turut serta dalam blusukan Ahok kali ini antara lain Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum Tubagus Iskandar, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, serta Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara Bondan Diah Ekawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com