"Dari hasil tes fisik, sepeda motor kemungkinan tersenggol bagian tengah dari badan bus, yaitu di antara pintu bus," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul saat dihubungi, Kamis (12/2/2015).
Ia menambahkan, angin di underpass diduga cukup kencang saat kecelakaan terjadi. Oleh karena itu, senggolan sedikit saja sudah dapat membuat sepeda motor terjatuh.
Namun, dia melanjutkan, penyebab olengnya sepeda motor yang dikendarai Guntur (53), warga Radio Dalam, itu perlu didalami lagi. "Apakah bus-nya yang oleng atau motornya yang oleng, masih diselidiki," kata Martinus.
Untuk itu, kepolisian masih terus menunggu keterangan dari Guntur. Hanya, hingga hari ini, Martinus mengatakan bahwa Guntur masih belum siap untuk diperiksa.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin mengatakan, pihaknya saat ini masih mengumpulkan keterangan-keterangan tambahan dari saksi.
"Sejauh ini, anggota yang berada di dalam bus satu, dua, tiga, dan empat sudah diperiksa," kata Sutimin.
Selain itu, kata dia, polisi juga mengumpulkan sejumlah saksi yang merupakan pengendara yang sedang melintas saat kecelakaan yang menewaskan seorang remaja itu terjadi. Menurut hasil keterangan saksi-saksi tersebut, sepeda motor terjatuh setelah disenggol bus kedua. Selanjutnya, bus ketiga dan keempat berhenti untuk membawa korban, yaitu Laila Ramdhani Ahmad (15), ke puskesmas dan RS Fatmawati. Namun, nyawa pelajar SMKN 15 itu tak tertolong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.