Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga-bunga di Bulan Februari

Kompas.com - 13/02/2015, 07:15 WIB
Bersiaplah meronakan hati dan perasaan selama Februari. Bulan ini, terutama pada pertengahannya, sebagian kita akan digempur ungkapan kasih sayang dari berbagai penjuru.

Bagi sebagian orang, momentum yang lazim dengan sebutan Hari Valentine dan jatuh setiap 14 Februari itu tidak bisa tidak mestilah diungkapkan dengan bunga.

Untuk mengetahui muasal bunga pengungkap kasih sayang itu, kita mesti memulainya dari kawasan Rawabelong, Jakarta Barat.

Di wilayah itu, pada Senin (9/2) yang basah oleh hujan seharian, akses lewat Jalan Sulaiman menuju Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong terhalang genangan berikut luapan tinggi air selokan.

Namun, buruknya drainase di sekitar pasar grosir kembang terbesar se-Asia Tenggara itu tak menyurutkan semangat para pedagang yang berderet di sepanjang Jalan Rawabelong.

Pasangan Ayung (35) dan Yunani (30), pengelola Toko Bunga Diana 2, misalnya. Senin pagi itu, mereka sudah bersemangat merangkai beragam hiasan untuk berbagai jenis bunga, baik asli maupun imitasi dari plastik, untuk bermacam keperluan dan pesanan.

Ditemani seorang pegawai bernama Dede (26), mereka terus merangkai tangkai-tangkai bunga, memotong sebagian batangnya, menaruhnya dalam kemasan khusus, dan menggantungkannya di bagian toko yang mudah terlihat. Berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya, para pembeli di bulan Februari mulai ramai sekitar tanggal 11.

Puncak kunjungan dan pembelian biasanya terjadi pada tanggal 13 Februari atau sehari sebelum Valentine dirayakan. Pada masa itulah, sekitar tujuh orang bekerja melayani pembeli.

”Pada tanggal puncak itu, saya juga akan mulai membuka toko musiman tambahan seperti itu untuk memenuhi banyaknya permintaan pembeli,” kata Ayung seraya menunjuk kedai bunga berbentuk gerobak di seberang jalan.

Pada masa pembelian tertinggi itu, imbuh Ayung, laki-laki mendominasi menjadi konsumen.

Sekitar 80 persen pembeli merupakan laki-laki. Persentase yang lebih kurang sama merupakan pembeli usia muda pada kisaran belasan tahun hingga sekitar 30 tahun. Mereka datang dari sejumlah lokasi. Mawar menjadi favorit, disusul bunga lili.

Ramainya pembeli membuat harga turut terkerek naik. Jika pada hari biasa sebatang mawar dijual Rp 10.000, pada momentum Hari Kasih Sayang, harganya naik menjadi Rp 25.000 per batang.

Ramainya pembeli di pertengahan Februari, tutur Yunani, hanya bisa disaingi momentum hari raya Idul Fitri. ”Antara Lebaran dan Valentine, ramainya enggak bisa dibedain,” ujarnya.

Di luar kedua momen tersebut, peringatan Hari Guru, Hari Ibu, dan Imlek juga menyumbang pendapatan terbesar bagi para pedagang kembang.

”Kalau Valentine, yang beli bunga kebanyakan cowok. Sementara kalau Hari Ibu, yang membeli bunga kebanyakan cewek,” ujar Yunani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com