Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Dukung Budi Gunawan Sisakan Sampah di Sekitar Istana

Kompas.com - 16/02/2015, 17:50 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa yang digelar para pendukung Komjen Budi Gunawan di depan Istana Kepresidenan, Senin (16/2/2015), menyisakan sampah yang berserakan. Para pengunjuk rasa langsung bubar begitu aksi selesai.

Sampah-sampah berupa bungkus makanan, botol, gelas plastik, serta papan suara dukungan untuk Budi Gunawan menyebar hingga Jalan Medan Merdeka Barat.

Sejumlah warga yang melewati kawasan protokol itu mengeluhkan kondisi itu. Salah satunya Mujiningsih (53). Menurut dia, para demonstran tidak memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.

"Harusnya koordinator demo itu kasih arahan ke para pengikutnya agar buang sampah pada tempatnya. Kalau enggak, ya bawa kantong plastik besar. Padahal, kan sudah ada peringatan buang sampah pada tempatnya," ujar Muji.

Muji juga mengeluhkan bau pesing yang tercium di dekat bangku yang biasa digunakan untuk menunggu kendaraan. "Tadi saya duduk di kursi tapi bau pesing, akhirnya saya pindah. Padahal, kan sudah disediakan toilet dekat Monas," ujar dia.

Keluhan senada dilontarkan Ria (24). "Ini kan jalan protokol, enggak enak lihatnya kalau sampah berserakan begini. Habis demo harusnya orang-orang tidak membiarkan sampahnya berserakan begini," ujar Ria.

Seorang petugas kebersihan di kawasan itu, Slamet (40), memperkirakan berat sampah-sampah itu bisa mencapai 1 kuintal. "Kira-kira ada 1 kuintal," ujar dia.

Hingga kini, para petugas kebersihan masih terlihat sibuk menyapu halaman dan mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com