Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Tak Bisa Akomodasi Kebutuhan DPRD di APBD

Kompas.com - 16/02/2015, 20:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengaku tidak bisa mengakomodasi kebutuhan anggaran DPRD DKI hingga satuan ketiga. Hal ini berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 35 PUU-XI Tahun 2013 perihal pembahasan APBD pasca-putusan MK dan penghematan serta permohonan anggaran belanja.

"Sebetulnya apa yang direkomendasi setiap komisi yang ditandatangani oleh komisi kepada Ketua DPRD, itu sudah terakomodasi. Tetapi, kalau sampai kepada satuan ketiga, itu tidak bisa diakomodasi," kata Saefullah di Balai Kota, Senin (16/2/2015).

Satuan ketiga itu rincian detail di dalam sebuah program, misalnya program penertiban permukiman liar di bantaran kali. Kegiatan satuan ketiganya adalah pengadaan alat berat atau pengerukan sampah di kali tersebut. Maka, DPRD tidak dapat lagi menjangkau serta membahas kegiatan di satuan ketiga tersebut. Hanya satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkaitlah yang menyepakati kegiatan satuan ketiga mereka di APBD.

Di dalam edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), lanjut dia, seluruh Dewan, baik pusat maupun daerah, baik tingkat satu maupun tingkat dua, tidak boleh masuk pada satuan ketiga. Pemprov DKI, kata Saefullah, menjadikan hasil surat putusan MK tersebut sebagai pedoman pembahasan APBD ini. Dengan demikian, Pemprov DKI tetap mengirimkan APBD yang telah disahkan pada paripurna lalu dan menggunakan e-budgeting dalam penyusunan anggarannya.

Melalui e-budgeting, lanjut dia, Pemprov DKI dapat melakukan efisiensi anggaran hingga Rp 4 triliun. Meskipun memiliki password, dirinya dengan Gubernur Basuki, Kepala Bappeda DKI, serta Kepala BPKD DKI tidak akan bisa membuka sistem e-budgeting yang telah dikunci. 

"Kami yakin dengan e-budgeting ini, tidak ada sisa lebih penghitungan anggaran (silpa). Semua (anggaran) habis. Pasalnya, perencanaannya sudah sampai detail begitu. Jakarta mungkin bisa menjadi model di seluruh Indonesia," ujar mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com