Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pantas Bu Susan di Tempat Lama Enggak Disenangi Orang!"

Kompas.com - 18/02/2015, 14:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain menertibkan permukiman kumuh di bawah rel, tim gabungan dari Kecamatan Menteng juga menghancurkan warung-warung yang dibangun di atas saluran air. Lurah Gondangdia Susan Jasmine Zulkifli pun ikut dalam penertiban kali ini.

Salah satu yang ditertibkan adalah bangunan berupa atap seng di atas saluran air Jalan Probolinggo, Kelurahan Gondangdia. Bangunan tersebut berada di kawasan Kelurahan Gondangdia.

Bangunan itu digunakan sebagai tempat berjualan para PKL yang ada di sekitar itu. Ketika dihancurkan, Ketua RW 02 pun datang dan langsung mendamprat Susan.

"Saya dukung penertiban ini, tetapi kami diberi tahu, dong. Bukan begitu caranya, Bu. Ini kan harus ada koordinasi. Ibu jangan semena-mena. Ini rakyat punya, Bu," ujar Ketua RW 02 Roni pada Rabu (18/2/2015).

"Kami sudah beri surat berkali-kali, Pak, kepada PKL-nya," jawab Susan.

Dengan suara emosional, Roni pun mengatakan bahwa bangunan itu adalah hasil kerja sama dengan lurah dan camat yang dulu. Dia mengatakan, warga yang berjualan di sana bukanlah PKL liar, melainkan hasil binaan pemerintah.

Susan pun meminta bukti surat pembinaan tersebut karena Kelurahan Gondangdia tidak memiliki data yang menyebut peruntukan lokasi itu untuk berjualan. Ketika diminta, Roni tidak mau menunjukkan surat-suratnya.

Susan pun sempat geram dengan hal ini. "Bapak itu RW saya, seharusnya Bapak mendukung dong program-program saya," ujar Susan.

"Jangan semena-mena Bu. Pantas Ibu di tempat lama enggak disenangi orang," ujar Roni, lalu meninggalkan Susan.

Susan hanya diam mendengar perkataan Roni. Susan menganggap dia telah melakukan hal yang benar. Bangunan tersebut memang tidak terdaftar. Selain itu, bangunan tersebut juga dibangun di tempat yang bukan semestinya.

Susan menyatakan, ia tidak peduli bila bangunan itu dibuat atas izin lurah atau camat sebelumnya. "Saya pokoknya cuma mengamankan aset-aset pemerintah," ujar Susan.

Seperti diketahui, Lurah Susan memang pernah menjabat sebagai Lurah Lenteng Agung. Saat itu, Susan memang sempat didemo oleh warga Lenteng Agung yang tidak suka dengan dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com