"Saya sudah ikhlas, Mas. Jangan diungkit-ungkit lagi ya, mohon maaf," kata Ari singkat kepada Kompas.com di kediamannya, Rabu (18/2/2015). Ari pun menolak berkomentar lebih lanjut mengenai obat bius atau anestesi yang diduga tidak memiliki kandungan yang seharusnya.
Ida, bersama dengan seorang pasien lain yang disebut laki-laki, diberikan obat anestesi Buvanest Spinal keluaran PT Kalbe Farma ketika menjalani operasi pada Kamis (12/2/2015) lalu.
Setelah diberikan obat bius, kedua pasien yang memiliki jadwal operasi berdekatan itu mengalami gejala yang tak biasa. Tubuh mereka gatal-gatal dan kemudian kejang-kejang, sampai akhirnya meninggal dunia.
Kepala Humas RS Siloam Karawaci Heppi Nurfianto menjelaskan, etiket atau bungkus obat bius tersebut diduga telah tertukar.
Obat bius dengan bungkus tertukar itu diketahui memiliki kandungan di dalam obat yang bekerja untuk mengurangi pendarahan. Sementara itu, kandungan yang seharusnya digunakan untuk obat bius adalah bupivacaine.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.