Bantuan tersebut diberikan dari pihak rumah sakit sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap Ida yang melakukan operasi caesar di sana.
"Dapat (bantuan), dibiayai pendidikannya sampai S1 katanya," ujar Ari Arfianto (32), suami dari Ida sekaligus ayah Nata kepada Kompas.com, Rabu (18/2/2015).
Ari menambahkan, dengan adanya bantuan tersebut, masalah dengan rumah sakit dianggap selesai. Ari dan keluarga besar, termasuk keluarga dari Ida, mengaku sudah sepakat tidak akan menuntut pihak rumah sakit maupun produsen dari obat bius tersebut, yakni PT Kalbe Farma.
Kondisi Nata pun dikatakan oleh Ari dalam keadaan sehat. Bayi yang belum genap berumur seminggu itu pun dirawat di rumah orangtua Ida yang berada di Perumahan Cipondoh Makmur, Tangerang.
"Pihak rumah sakit sudah memperhatikan si kecil, jadi kita anggap sudah selesai (masalahnya)," ucap Ari.
Ketika dikonfirmasi terpisah, Kepala Humas RS Siloam Karawaci Heppi Nurfianto, belum bisa menjawab soal bantuan yang dijanjikan oleh pihak rumah sakit.
Heppi juga menolak ditanyai lebih lanjut soal perkembangan penyelidikan atau investigasi yang dituturkan telah dilakukan untuk mencari tahu penyebab dua pasien yang diberi obat bius meninggal dunia. "Mohon maaf belum bisa memberikan informasi lebih lanjut, terima kasih," kata Heppi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.