Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Usul Tembak di Tempat Begal Motor

Kompas.com - 20/02/2015, 09:05 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Aksi begal motor di Kota Depok yang sudah sangat mengkhawatirkan memerlukan cara yang efektif disamping adanya sarana dan prasarana pendukung. Salah satu cara efektif untuk mengatasinya adalah kepolisian agar menerapkan tembak di tempat bagi pelaku begal motor.

Anggota Komisi III DPR RI, Wenny Haryanto, mengaku cara tembak di tempat oleh polisi bagi pelaku begal motor harus dilakukan, terutama di Kota Depok yang menjadi wilayah paling rawan begal.

"Tembak di tempat ini untuk kondisi tertentu seperti aksi begal motor yang marak di Depok, saya sangat setuju. Bahkan jika melihat kondisinya yang sangat mengkhawatirkan, maka tembak di tempat wajib dilakukan," kata Wenny, kepada Warta Kota, Kamis (19/2).

Menurut Wenny, dukungan tembak di tempat bagi pelaku begal motor sudah diungkapkannya saat menemui jajaran aparat Polresta Depok dalam kunjungan kerja anggota parlemen ke Mapolresta Depok, Selasa (17/2) lalu.

Wenny mengatakan, dalam pertemuan itu disepakati pihak kepolisian akan melakukan antisipasi aksi begal motor di Kota Depok dengan cara yang sama dalam mengantisipasi pelaku teror atau aksi terorisme.

Penanganan begal motor dengan cara yang sama dengan aksi teroris ini terpaksa dilakukan karena Depok dianggap sudah dalam situasi dan status darurat begal.

"Pendatang yang dianggap berpotensi melakukan aksi begal motor di Depok akan diberlakukan cara sama seperti teroris. Treatment ini dilakukan mulai dari mengintai kegiatan dan aktifitas orang yang dianggap berpotensi melakukan aksi begal," kata anggota Fraksi Golkar tersebut.

Menurut Wenny, dalam kunjungan kerja perorangan sebagai anggota parlemen itu, dia juga memastikan bahwa anggaran pengamanan dari dana hibah APBN ke kota Depok akan ditambah.

"Dengan itu diharapkan penangana begal motor semakin baik lagi. Babinkamtibmas harus diperkuat. Misalnya setiap hari minimal 5 orang pendatang baru didata. Sehingga semuanya bisa dideteksi," kata Wenny.

Menurut dia lagi, untuk mengatasi aksi begal ini, juga diperlukan kerjasa dari pihak RT dan RW agar secara aktif melaporkan ke pihak kepolisian jika ada pendatang baru.

"Dari sana akan dilihat apakah pendatang berpotensi melakukan aksi begal atau tidak. Sebab dalam faktanya di lapangan, pelaku begal yang beraksi dan tinggal di depok adalah pendatang dari luar Depok," papar Wenny.

Wakapolresta Depok, AKBP Irwan Anwar, mengaku tidak masalah bagi pihaknya melakukan antisipasi aksi begal dengan cara yang sama dengan teroris. Menurut Irwan, pihaknya akan tetap fokus mengefektifkan kinerja terutama dalam memberantas kejahatan jalanan, termasuk begal motor. "Kami akan terus memberantas dan mencegah aksi kejahatan jalanan di Depok," katanya.

Menanggapi akan ditambahnya anggaran pengamanan di Depok secara khusus untuk memberantas aksi begal motor, Irwan mengaku menyambut baik hal itu dan memberi apreasiasi yang setinggi-tingginya atas Komisi III DPR RI yang peduli akan hal ini. (bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com