Sekitar 40 bangunan yang berdiri di sisi timur Waduk Pluit itu diratakan oleh alat berat. Para penghuninya telah direlokasi lebih dulu ke rusun Muara Baru. Bangunan yang dibongkar terdiri dari bangunan semi permanen yang sudah puluhan tahun berdiri di tepi waduk.
Pembongkaran itu melibatkan puluhan petugas Satpol PP, yang dibantu TNI, dan Polri. Warga sekitar yang bangunannya belum dibongkar, memenuhi sekitar lokasi pembongkaran untuk menonton. Yang bangunannya sudah ditandai untuk dibongkar hari ini tampak pasrah.
Namun, ada pula yang tengah menonton khawatir karena takut rumahnya juga ikut dibongkar. Misalnya Sarah (42), wanita yang tinggal di RT 21 RW 17 itu. Sarah sudah mendengar selentingan kabar bahwa rumah-nya di wilayah itu juga akan terdampak pembongkaran.
"Bilangnya 3 sampai 7 meter dari Kali Gendong ini mau dibongkar. Berarti kalau segitu rumah saya juga ikutan kena. Ya khawatir saya jadinya," kata Sarah, di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin.
Sarah mengatakan, kabar tersebut sudah beredar dari mulut ke mulut di sekitar tempat tinggalnya. Namun, diakuinya bahwa belum ada pernyataan resmi baik dari pihak RT ataupun RW, dan juga pihak kecamatan mengenai hal ini.
Kalau pun dibongkar nantinya, ia berharap ganti rugi dapat sebanding. "Ya ganti rugi supaya kita bisa beli rumah lagi. Saya itu bangun rumah di sana itu sudah mahal pengeluarannya," ujar wanita yang tinggal sejak tahun 1991 tersebut.
Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko mengatakan, bangunan yang dibongkar saat ini adalah yang berada di tepi waduk. "Kalau hari ini yang dibongkar ada 40 bangunan di penampang basah. Berarti yang masih sisa dipenampang basah ini ada 80 bangunan," kata Yani.
Yani mengungkapkan, direncanakan akhir Februari 2015 ini, 80 bangunan lain di tepi Waduk Pluit yang belum dibongkar akan menyusul. Sampai dengan saat ini, lanjutnya, sudah 1850 bangunan di sisi timur Waduk Pluit sudah dibongkar.
Pembongkaran di sisi timur Waduk Pluit, masih akan dilakukan untuk sekitar 5000 bangunan lagi. Namun, masih menunggu kesiapan dari rumah susun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.