KOMPAS.com - Pada Senin (23/2) malam, Kota Depok digemparkan oleh kabar mengenai suara keras yang berasal dari toilet pria di salah satu pusat perbelanjaan di sana. Suara itu membuat para pengunjung panik karena menyangka ada bom yang meledak, terlebih asap tebal yang menyusul.
Setelah lokasi itu didatangi tim penjinak bom, diketahui bahwa sumber ledakan berasal dari kardus berisi botol plastik berisi cairan dan rangkaian elektronik. Dikutip dari kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul menuturkan bahwa keadaan sudah dikendalikan dan dia menyebut suara yang muncul lebih tepat apabila diistilahkan dengan letupan, bukan ledakan.
Kabar mengenai ledakan ini sontak membuat linimasa kembali ribut membicarakan Kota Depok setelah sebelumnya ramai karena angka kriminalitas yang melonjak oleh aksi perampokan sepeda motor pada malam hari. Beberapa saat sebelumnya Kota Depok juga menjadi topik pembicaraan setelah meraih angka terendah dalam penilaian Adipura 2015, dengan kata lain bisa disebut sebagai kota terkotor.
Muncul tagar #SaveDepok meski intensitasnya tidak terlalu ramai dan marak. Menurut layanan analisis Topsy, tagar tersebut digunakan tidak lebih dari 300 kali hingga Selasa (24/2) pagi.
”Begal agak mendingan, eh bom membom bardir. Kasihan nasibmu kota depok. #SaveDepok,” kicau akun @bush_ari.
Hal serupa dilontarkan oleh akun @Fadilladimitri yang menyatakan miris karena maraknya peristiwa yang meresahkan di Kota Depok. Ada pula akun @jaka_farel yang memasang tweet ”Jalan sepi takut begal,, di tempat keramaian takut ada Bom.. #Depok.”
Akun @yusse_putriii berpendapat kejadian-kejadian ini tidak membuat orang menjadi paranoid dengan kondisi di Kota Depok. Serupa dengan yang dilontarkan akun @Jak_Toghe yang menyatakan tetap cinta kota tersebut.
Beruntung pula para pengguna media sosial dengan jumlah pengikut yang signifikan juga membantu untuk meredam ketakutan berlebihan dari peristiwa ini. Akun @Nukman, misalnya, mengomentari tweet berita yang menyebut ”ledakan hebat di ITC Depok” sebagai judul yang berlebihan. Ada pula akun @Stakof yang berkomentar, ”Letupan. Udah letupan, kecil pula. Ganti!” terhadap sebuah tweet berita yang menggunakan kata ”ledakan” untuk menyebut peristiwa di Kota Depok.
Siapa pun pelakunya, semoga gagal memancing di air keruh dari peristiwa semalam. (Didit Putra Erlangga Rahardjo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.