Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2015, 13:14 WIB
|
EditorDesy Afrianti
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui, anggaran "siluman" juga muncul pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014. Basuki menengarai ditemukannya anggaran "siluman" pada APBD 2014 karena Pemprov DKI belum menggunakan sistem e-budgeting

"Ada temuan Kemendagri juga, anggaran 2014 ada berapa triliun rupiah dana yang tidak pernah dibahas, tetapi tiba-tiba muncul di anggaran. Tiba-tiba, ada anggaran beli 55 biji UPS (uninterruptible power supply) di SMK dan SMU seharga Rp 6 miliar. Jadi, totalnya Rp 330 miliar, kecolongan kan akhirnya," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (26/2/2015). 

Sementara itu, pada APBD 2012 dan 2013, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga menemukan anggaran siluman di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD), seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Oleh karena itu, Basuki menegaskan, Pemprov DKI tetap menggunakan sistem e-budgeting dalam menyusun anggaran tahun ini. Basuki tak ingin anggaran siluman ditemukan kembali dan uangnya sia-sia habis untuk program yang tidak prioritas.

Basuki pun geram mengetahui oknum DPRD kembali mengusulkan anggaran siluman untuk pembelian UPS dengan harga Rp 4,2 miliar tiap unitnya.

"Sekarang mereka masukin lagi UPS ke APBD, kaya raya deh. Memang sudah sering Jakarta ditemukan siluman itu, makanya sekarang kami minta pakai e-budgeting," kata Basuki. 

Sementara itu, perihal hak angket yang akan digulirkan anggota DPRD DKI, Basuki mengaku hal tersebut merupakan hak tiap anggota Dewan. Menurut Basuki, seluruh penyusunan serta penggunaan anggaran harus terbuka kepada seluruh warga Jakarta.

Sistem itulah yang kini sedang dibangun oleh Pemprov DKI. "Saya enggak mau berpolemik karena bagi saya adalah saya mau bangun transparansi. Saya selalu percaya kalau mau berantas korupsi harus transparan," kata Basuki. 

"Kalau soal pembelian barang enggak sesuai dengan keinginan mereka, ya sampai kiamat kami enggak ketemu sama mereka. Saya pikir nggak usah pusingin-lah. Saya konsentrasi kerja saja supaya bisa beres," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Saat Oknum Guru Olahraga Dilaporkan Siswi SMA di Tangsel atas Dugaan Menghamili dan Perintah Aborsi

Saat Oknum Guru Olahraga Dilaporkan Siswi SMA di Tangsel atas Dugaan Menghamili dan Perintah Aborsi

Megapolitan
Gang Mayong Disebut Kawasan Rawan Tawuran, Warga: Jangan Berprasangka Buruk

Gang Mayong Disebut Kawasan Rawan Tawuran, Warga: Jangan Berprasangka Buruk

Megapolitan
Sejumlah Persoalan Mengapa Aduan THR Lebaran 2023 di Jakarta Belum Semua Tertangani

Sejumlah Persoalan Mengapa Aduan THR Lebaran 2023 di Jakarta Belum Semua Tertangani

Megapolitan
Kesedihan 288 Siswa MAN 1 Bekasi Gagal 'Study Tour', Kena Tipu EO dan Sudah Bayar Rp 2 Juta

Kesedihan 288 Siswa MAN 1 Bekasi Gagal "Study Tour", Kena Tipu EO dan Sudah Bayar Rp 2 Juta

Megapolitan
Bejatnya Guru Olahraga di Tangsel: Setubuhi Siswinya sampai Hamil lalu Menyuruhnya Aborsi

Bejatnya Guru Olahraga di Tangsel: Setubuhi Siswinya sampai Hamil lalu Menyuruhnya Aborsi

Megapolitan
Remaja Penuh Luka di Kolong Flyover Jatinegara, Warga: Badannya Kebakar Semua

Remaja Penuh Luka di Kolong Flyover Jatinegara, Warga: Badannya Kebakar Semua

Megapolitan
Polda Metro Jaya Tangkap Dua Pelaku TPPO Penyalur PMI Ilegal

Polda Metro Jaya Tangkap Dua Pelaku TPPO Penyalur PMI Ilegal

Megapolitan
Remaja Penuh Luka Bakar Ditemukan di Kolong Flyover Jatinegara

Remaja Penuh Luka Bakar Ditemukan di Kolong Flyover Jatinegara

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Hilangnya Nyawa Pengamen di Tangan Prajurit TNI | Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia | Perdebatan Luhut Vs Haris Azhar

[POPULER JABODETABEK] Hilangnya Nyawa Pengamen di Tangan Prajurit TNI | Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia | Perdebatan Luhut Vs Haris Azhar

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Siswi SMA yang Dihamili Guru Olahraga di Tangsel

Polisi Selidiki Kasus Siswi SMA yang Dihamili Guru Olahraga di Tangsel

Megapolitan
Hercules yang Tantang Polisi Dulu 'Penguasa' Tanah Abang yang Mengaku 'Berutang Nyawa' ke Prabowo

Hercules yang Tantang Polisi Dulu "Penguasa" Tanah Abang yang Mengaku "Berutang Nyawa" ke Prabowo

Megapolitan
Orangtua Siswa MAN 1 Bekasi Minta Sekolah Juga Tanggung Jawab atas Kasus Penipuan EO

Orangtua Siswa MAN 1 Bekasi Minta Sekolah Juga Tanggung Jawab atas Kasus Penipuan EO

Megapolitan
Meski Telah Dikabulkan Hakim, Shane Lukas dan Mario Dandy Belum Pisah Sel di Lapas Salemba

Meski Telah Dikabulkan Hakim, Shane Lukas dan Mario Dandy Belum Pisah Sel di Lapas Salemba

Megapolitan
Saat Kombes Hengki Haryadi Memaafkan Hercules yang Sempat Menantangnya, tapi...

Saat Kombes Hengki Haryadi Memaafkan Hercules yang Sempat Menantangnya, tapi...

Megapolitan
Saat Pejalan Kaki Justru Diklakson Pengendara Motor yang Lawan Arah di Trotoar Margonda...

Saat Pejalan Kaki Justru Diklakson Pengendara Motor yang Lawan Arah di Trotoar Margonda...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com