Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2015, 18:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPRD DKI tiba-tiba mendukung pengajuan hak angket untuk menyelidiki kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Hal itu disampaikan oleh juru bicara Fraksi PKB, Muallif, dalam sidang paripurna, Kamis (26/2/2015). "Dengan tekad ini, akhirnya walau di detik terakhir, PKB mendukung lanjutkan hak angket," ujar Muallif dalam sidang paripurna.

Sebelumnya PKB telah mengambil sikap untuk tidak turut mengajukan hak angket. Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Hasbiallah Ilyas mengatakan, fraksinya tidak menemukan kesalahan terkait APBD DKI 2015. [Baca: Fraksi PKB Tolak Ajukan Angket untuk Ahok]

Muallif mengatakan perubahan sikap seperti yang dilakukan PKB merupakan hal biasa di dunia politik.

"Pertimbangan yang pertama kenapa akhirnya kami itu menyetujui hak angket bahwa program Provinsi DKI harus berjalan. Kalau misalnya enggak berjalan, kasihan dong rakyat. APBD digantung. Sehingga begitu melihat ini yang terbaik, ya apa boleh buat," ujar Muallif.

Muallif juga mengatakan perubahan sikap yang ditempuh fraksinya bukanlah hal yang mudah. Sejak awal, Fraksi PKB memilih untuk tidak berburuk sangka terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Bahkan (shalat) istiqarah dulu tadi saya. Karena supaya pilihan ini yang terbaik," ujar Muallif.

Namun Muallif pun mengingat soal penyerapan APBD 2014 yang tidak mencapai 50 persen. Meski tahun 2014 itu merupakan tahun transisi dari kepemimpinan Joko Widodo kepada Basuki, Muallif tetap mengatakan itu fakta yang memprihatinkan.

Dia berharap dengan perubahan sikap ini, permasalahan APBD bisa cepat selesai dan langsung disahkan. Sehingga, pembangunan DKI Jakarta dapat berjalan kembali.

Atas perubahan sikap ini, Muallif mengatakan Fraksi PKB tidak mendapat tekanan dari fraksi partai mana pun untuk mengubah sikap.

Akan tetapi, Muallif mengakui ada penyampaian pendapat dengan fraksi lain sebelum perubahan sikap ini. "Diskusi serta sharing dengan seluruh pihak pasti terjadi," ujar Muallif.

Seperti diberitakan, DPRD DKI Jakarta menyetujui pengajuan hak angket terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dalam sidang paripurna yang diadakan pada Kamis siang. [Baca: DPRD DKI Kompak Setuju Hak Angket untuk Ahok]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com