"Ya, enggak apa-apa, hak Dewan, kok. Biar saja jalan. Lebih baik aku kerja," ujarnya saat menghadiri peresmian SPBG Gandaria di Jakarta Timur, Kamis (26/2/2015).
Meski begitu, dia membenarkan bahwa Pemprov DKI Jakarta memiliki bukti mengenai anggaran "siluman" senilai Rp 12,1 triliun. Sekretaris Daerah Saefullah ditunjuk sebagai orang yang menyiapkan bukti-bukti tersebut.
Bukti-bukti tersebut, kata dia, juga untuk menjawab pertanyaan dan penyelidikan yang dilakukan oleh anggota DPRD DKI. Selain itu, Djarot juga meyakini bahwa hak angket DPRD DKI tidak akan sampai memakzulkan Basuki dari kursi Gubernur DKI Jakarta.
"Tidak ada ke arah impeachment, harus ingat, saya dengan Pak Ahok itu satu, tidak boleh ada yang mengadu domba di antara kita," ujarnya.
Djarot mengingatkan, Basuki-lah yang mengusulkan dirinya kepada Presiden Joko Widodo sehingga bisa menjadi orang nomor dua di DKI. "Yang mengusulkan saya ke Presiden itu Pak Ahok. Yang melantik Pak Ahok, jadi harus dimaklumi bahwa eksekutif solid," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.