Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Mohamad Taufik Widrus membantah adanya pengajuan tersebut. Menurut Taufik, tahun ini sekolah fokus pada rehabilitasi dan perawatan gedung.
"Kita fokus pada 44 lokasi rehabilitasi gedung sekolah," ujarnya, Jumat (27/2/2015).
Dia tidak merasa mengajukan anggaran untuk pengadaan perangkat sains bidang teknologi di kedua SMK tersebut. "Sempat kaget, dapat WhatsApp dari atasan untuk mengecek anggaran yang diajukan, tetapi tidak ada," ujarnya.
Dia mengatakan tahun ini mengajukan anggaran sebesar Rp 61.578.797.775. "Semuanya untuk rehabilitasi gedung sekolah, ada 40 persen yang mengalami kerusakan berat dan sisanya kerusakan ringan," ujarnya.
Selain kedua SMK tersebut, SDN Cempaka Putih masuk dalam daftar anggaran "siluman", yaitu pengadaan alat percepatan peningkatan mutu pembelajaran e-smart teacher education dengan total anggaran Rp 4,9 miliar, Taufik juga membantahnya.
"Tidak ada pengajuan untuk itu. Intinya fokus pada rehabilitasi gedung karena saat ini yang dirasa paling dibutuhkan ya itu," ujar dia.
Saat ditanya mengenai pengadaan UPS di sekolah-sekolah kawasan Jakarta Pusat, Taufik mengaku tidak mengetahuinya. "Soal UPS saya tidak tahu, saya baru dilantik tanggal 2 Januari," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan adanya penambahan dana untuk Sudin Pendidikan Jakarta Pusat. [Baca: Ini Usulan Anggaran Siluman DPRD DKI ke Dinas Pendidikan yang Diungkap Ahok]
Penambahan dana tersebut ialah untuk pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Negeri 39 dan 34 Jakarta sebesar Rp 3 miliiar serta pengadaan alat percepatan peningkatan mutu pembelajaran e-smart teacher education untuk SDN Cempaka Putih sebesar Rp 4,9 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.