Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekarang Wihara Ini Sudah Terbakar, Padahal Aset yang Harus Dijaga"

Kompas.com - 02/03/2015, 18:08 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang menghanguskan Wihara Dharma Bakti pada Senin (2/3/2015) pagi tadi sangat disesalkan Hengki Halim, pengurus wihara yang dikenal dengan Wihara Petak Sembilan, Jakarta Barat itu.

Hengki mengatakan, wihara yang berdiri sejak 400 tahun silam itu merupakan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Maka, tak heran jika wihara tersebut selalu ramai dikunjungi warga yang hendak sembahyang, baik dari warga lokal maupun mancanegara.

"Sekarang wihara ini sudah terbakar. Padahal ini aset yang harus dijaga," kata Hengki saat ditemui di pelataran Wihara Petak Sembilan, Senin (2/3/2015).

Hengki menyebutkan, ada sekitar 60 lebih patung yang ikut terbakar. Yang sangat disayangkan, patung-patung tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Selain itu, ada beberapa patung peninggalan dari beberapa ratus tahun lalu.

"Rata-rata ini patung langka. Banyak juga pemberian dari negara lain, seperti China. Patung-patung itu tidak ternilai harganya. Dan tidak ada yang bisa mengantikan," ucap Hengki menyesal.

Pantauan Kompas.com, api menghanguskan seluruh ruangan Wihara Dharma Bhakti. Ruangan-ruangan tersebut biasa digunakan tamu untuk sembahyang.

Sedangkan di bagian belakang digunakan untuk gudang penyimpanan kertas yang berisi doa-doa, hio dan lilin.

Di bagian depan wihara, hanya tiang penyangga berwarna merah saja yang selamat dari jilatan api. Beberapa lilin merah setinggi dua meter yang terletak di pojok depan wihara selamat dari kebakaran. Garis polisi pun sudah dipasang mengelilingi bangunan.

Sementara itu, Kanitbimas Polsek Taman Sari, Kompol Darwin belum bisa memastikan penyebab kebakaran.

Dugaan sementara, kebakaran yang menghanguskan bangunan seluas 1.200 meter itu berasal dari lilin-lilin besar di bagian belakang wihara.

"Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan. Petugas yang berjaga pada malam hari juga masih diinterograsi," kata Darwin. Tidak ada korban dalam kebakaran tersebut. Namun, kerugian ditaksir lebih Rp 1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com