Salah satu pejabat publik yang ingin didukung oleh para seniman adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Bentuk dukungan itu pertama-tama terlihat jelas di gerbang masuk TIM. Ada tulisan-tulisan yang ditempel dari kertas berwarna putih dan merah bertuliskan Lawan Korupsi Jakarta, Save KPK, dan Save Ahok.
"Kita mengadakan acara ini karena melihat korupsi sudah semakin parah. Kita ingin agar para pejuang anti korupsi tetap terus berjuang. Pak Ahok adalah salah satu pejuang di dalamnya," kata Ketua Umum Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Irawan Karseno kepada Kompas.com.
Irawan menambahkan, acara ini juga sebagai bentuk kegerahan para seniman yang melihat tindak korupsi sudah semakin marak. Selain itu, para elite-elite politik juga dinilai tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada sehingga pada akhirnya masyarakat yang menjadi korbannya, seperti persoalan RAPBD DKI Jakarta tahun anggaran 2015.
"Harusnya anggota-anggota DPRD sadar bahwa masyarakat tidak mendukung mereka. Ini kan luar biasa bisa ada dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun, tidak masuk akal rasanya," tambah Irawan.
Acara ini akan berlangsung mulai hari ini hingga tanggal 7 Maret 2015 mendatang. Untuk acara di hari ini, akan mengundang beberapa tokoh yang akan mengisi acara dengan berbagai pertunjukkan. Salah satunya adalah pidato dari Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto dan monolog dari Butet Kertaredjasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.