Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra: Kita Harap DPRD Cabut Hak Angket yang Dipolitisasi

Kompas.com - 07/03/2015, 12:51 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi dan Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto berpendapat hak angket yang ditempuh oleh DPRD DKI terlalu dipolitisasi. Dia pun berharap DPRD DKI Tidak meneruskan lagi hak angket.

"Kita harap DPRD cabut hak angket yang dipolitisasi. Tidak perlu ada hak angket," ujar Yenny dalam sebuah diskusi di Cikini, Sabtu (7/3/2015).

Yenny menilai substansi penyelidikan hak angket bukan hal yang mendesak. Seperti membahas soal norma dan etika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selain itu juga dibahas mengenai dokumen palsu yang menjadi bagian penyelidikan tim hak angket.  Hal itu, kata Yenny, hanyalah persoalan administrasi saja.

Yenny mengatakan ada persoalan yang lebih penting, yakni APBD Jakarta yang masih jauh untuk dapat cair. Belum disahkannya APBD ini akan merugikan masyarakat. Karena, pembangunan akan terhambat.

Hak Angket yang dilakukan DPRD DKI, kata Yenny, tidak menyelesaikan itu semua. Menurut Yenny, hak angket boleh saja dilakukan. Asalkan memang penting dan menyangkut kepentingan masyarakat Jakarta. "Hak angket boleh dilakukan asal memang urgent untuk masyarakat. Bukan persoalan administrasi," ujar Yenny.

Setelah proses evaluasi dari Kemendagri selesai, akan ada waktu 7 hari lagi bagi Pemprov DKI dan DPRD DKI untuk menyempurnakan RAPBD. Yenny berharap waktu tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kedua belah pihak. Pemprov DKI dan DPRD DKI juga memiliki tanggung jawab untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap dua institusi pemerintahan.

"Keduanya (eksekutif dan legislatif) hentikan lah akrobat kode etik yang tidak beretika," ujar Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com