Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Wisma Kosgoro Pernah Ditegur karena Instalasi Pemadam yang Buruk

Kompas.com - 10/03/2015, 00:32 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Idris Gaharina menuturkan, kurangnya instalasi dan fasilitas pemadam kebakaran milik Wisma Kosgoro menyebabkan api sulit padam. Petugas pun mengaku kesulitan saat berusaha memadamkan api karena kondisi yang tidak memadai.

"Pemadaman sulit, lift untuk kebakaran tidak berfungsi karena sudah terbakar terlebih dahulu. Kita coba naik tangga tapi mentok sampai lantai 15, karena oksigen habis duluan," kata Idris, Senin (9/3/2015) malam.

Idris mengatakan, kurangnya kelengkapan instalasi pemadam yang dimiliki gedung 20 lantai tersebut karena pengelola gedung tidak menjalani pemeriksaan kebakaran reguler sejak tahun 2008.

"Menurut data, tahun 2005 gedung ini telah mendapat teguran. Lalu diberi waktu 3 tahun untuk melengkapi instalasi. Pemeriksaan terakhir tahun 2008, proteksinya masih kurang dan banyak yang masih tidak siap pakai," ucap Idris.

Sementara itu, pemilik gedung perkantoran Wisma Kosgoro, Hayono Isman, membantah bahwa sistem proteksi kebakaran gedung miliknya tidak berfungsi.

"Ini kalau sistem tidak berjalan, bisa-bisa gedungnya sudah habis semua. Yang jelas sistemnya ada," kilah Hayono yang juga merupakan politisi Partai Demokrat itu.

Sudah hampir 4 jam api membakar sisi selatan lantai 16 Wisma Kosgoro, MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Kebakaran yang terjadi mulai pukul 18.40 wib senja (9/3) tadi membuat para petugas pemadam kebakaran masih terlihat kewalahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com